Jakarta - Sebuah surat dari Gubernur Bali Wayan Koster beredar di media sosial. Isinya menyatakan penolakan hadirnya tim U-20 Israel bertanding di Bali.
Surat bertanggal 14 Maret 20203 itu ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali yang belakangan sudah mundur karena menjadi Waketum PSSI.
Disebutkan dalam surat, sesuai dengan Keppres Nomor 19 Tahun 2020 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup Tahun 2021, dan Keppres Nomor 22 Tahun 2021, tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan FIFA Under 20 World Cup Tahun 2023, menetapkan enam provinsi sebagai lokasi penyelenggaraan.
Ada Jakarta, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Piala Dunia U-20 direncanakan 20 Mei-11 Juni 2023 yang diikuti 24 negara, termasuk Israel sebagai peserta.
BACa JUGA: Piala Dunia U-20: Melihat Peningkatan Kualitas Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali
Gubernur Bali pun menyatakan bahwa kebijakan politik Israel kepada Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia dan tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari Israel ikut bertanding di Provinsi Bali," kata Wayan dalam bagian surat itu.
BACA JUGA: PA 212 Menolak Keras Tim U-20 Israel Masuk ke Indonesia
Sikap ini kata Gubernur Wayan, sebagai bentuk penghormatan diplomatik antara Pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel.
Sikap Gubernur Bali ini sejalan dengan sikap sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang juga menolak hadirnya Israel di Piala Dunia U-20.
Surat Gubernur Bali yang beredar di medsos. (Foto: Twitter)
Mereka melakukan aksi penolakan di Jakarta pada Senin, 20 Maret 2023.
Melakukan aksi demo di simpang jalan kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat sembari meneriakkan alasan menolak kedatangan Tim U-20 Israel.
"Tolak penjajah zionis Israel. Karena Indonesia sepakat penjajahan di dunia harus dihapuskan!" teriak seorang orator.
Mereka juga mengibarkan bendera merah putih bersanding dengan bendera Palestina.
Mereka kompak mengenakan baju muslim dan membentangkan sejumlah poster.
Sementara itu, belum diketahui sikap Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI atas sikap Gubernur Bali tersebut. Karena surat juga ditujukan kepadanya. []
