Daerah Kamis, 23 Juni 2022 | 11:06

Budaya Marraruk Tondok, Lestarikan Permukiman Tradisional di Mamasa

Lihat Foto Budaya Marraruk Tondok, Lestarikan Permukiman Tradisional di Mamasa Launching program Merdeka, lestarikan budaya dan permukiman tradisional di Mamasa, Sulbar. (Foto: Opsi/ist)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamasa - Budaya Marraruk Tondok merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa, melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman, dalam melestarikan permukiman tradisional di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).

Marraruk Tondok sendiri merupakan prosesi peresmian suatu tempat dengan batas-batas tertentu, untuk menjadi permukiman baru, guna pembangunan rumah-rumah warga dalam area tersebut.

Inovasi yang dilakukan, bertujuan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan permukiman tradisional, sebagai salah satu andalan objek wisata di Kabupaten Mamasa, Sulbar.

Selain itu, inovasi tersebut juga bertujuan untuk memfungsikan ruang tersisa dalam kampung yang tidak dimanfaatkan secara teratur hingga mengganggu estetika kampung.

Berangkat dari sebuah program bernama Merdeka, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Gusti Hermiawan memberikan terobosan baru terhadap masyarakat di pedesaan.

"Inovasi ini merupakan metode penyediaan unit-unit lahan hunian baru atau perkampungan baru bagi masyarakat dengan mendorong kearifan lokal yang dikenal dengan istilah Marraruk Tondok," kata Gusti, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 23 Juni 2022.

Ia mengungkapkan, inovasi tersebut akan menjadi jawaban bagi masyarakat yang masih tinggal bersama sanak saudara lantaran tidak memiliki rumah sendiri.

"Jadi, warga yang belum memiliki rumah sendiri kita siapkan lahannya," katanya.

Aksi perubahan gagasan Gusti Hermiawan ini, mendapat respon positif dari Bupati Mamasa, Ramlan Badawi. Ia mengapresiasi terobosan yang dilakukan demi masyarakat.

Dengan adanya program tersebut, tentu akan menjadi penunjang bagi masyarakat dalam meningkatkan kehidupan dan meningkatkan ekonomi.

"Ini merupakan inovasi yang sangat luar biasa, karena benar-benar menyentuh masyarakat," kata Ramlan Badawi.

Ia mengungkapkan, proyek perubahan yang telah dilounching itu, tidak akan berhenti sampai disitu saja, tetapi akan didorong oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) hingga benar-benar selasai dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Maka dari itu kita berharap, kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.

Untuk diketahui, program Merdeka itu direalisasikan di Desa Balla Tumuka`, Kecamatan Balla, Mamasa, Sulbar. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya