Rembang – Masyarakat Rembang diminta untuk tidak merusak atau mengganggu fasilitas umum yang tersedia.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang Abdul Hafidz saat ditemui di rumah dinasnya, Kamis 4 Agustus 2022, setelah mengetahui maraknya pencurian komponen, seperti MCB, timer, kontaktor, dan terminal lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Rembang.
Menurutnya, dinas terkait sudah melaporkan pencurian tersebut ke Polres Rembang. Dia berharap, segera menemui titik terang atau siapa pelaku, dan motifnya.
“Kita tidak ada maksud agar orang ini dihukum, tetapi supaya fasilitas umum ini bisa benar-benar dipakai untuk melayani masyarakat, jangan sampai diganggu. Semoga kasus ini segera terungkap, motifnya apa, apakah karena uang atau sabotase, ini akan tangani serius,” ungkap bupati.
Terkait penanganan LPJU yang mati, pihaknya meminta maaf, karena tidak bisa langsung memperbaikinya. Sebab, dibutuhkan anggaran dan ada prosesnya.
“Kalau memang harus diganti dalam waktu cepat mohon maaf, karena berkaitan dengan anggaran. Maka akan kita tunggu di perubahan anggaran, tapi yang jelas akan ada 800 lebih LPJU baru yang akan dipasang tahun ini,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut bupati, pihaknya juga akan mengevaluasi bagaimana meminimalisasi pencurian serupa. Misalnya, pemasangan kotak tempat sejumlah komponen LPJU ditempatkan di posisi yang tidak mudah dijangkau orang.
Kasi Pembangunan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Rembang Ariyanto menyampaikan, pihaknya akan terus mengecek LPJU di seluruh wilayah. Laporan dari masyarakat dibutuhkan dan akan segera ditidaklanjuti.
Diceritakan, pencurian semula terdeteksi pada Sabtu lalu, sejumlah komponen LPJU hilang di ruas jalan Sulang – Bulu. Kemudian ditemukan lagi komponen LPJU hilang di jalan pantura.
“Iya sekarang berkembang lagi di dekat Kejaksaan Negeri dan timur jembatan Karanggeneng, dan pertigaan Pantai Karangjahe, bahkan di Pamotan Samaran, Sluke juga, Gandri Sedan juga hilang KwH meter LPJU-nya, tapi mungkin berkembang lagi, ini masih kami rekap,” rincinya.