News Selasa, 27 September 2022 | 11:09

CSIS: Untuk 2024, Orang Muda Butuh Presiden Jujur dan Bersih dari Korupsi

Lihat Foto CSIS: Untuk 2024, Orang Muda Butuh Presiden Jujur dan Bersih dari Korupsi Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Terjadi perubahan pilihan orang atau kesukaan orang terkait kepemimpinan nasional ke depan dibandingkan dua pemilu sebelumnya.

"Kami menanyakan kira-kira karakter seperti apa yang paling dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan," kata Arya Fernandes saat menyampaikan hasil temuan survei terbaru Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada Senin, 26 September 2022.

Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS itu menyebut, jika diingat dalam dua pemilu terakhir, yakni 2014 dan 2019, populasi masyarakat dan populasi orang muda menginginkan pemimpin yang merakyat, sederhana, dan ramah.

"Terjadi perubahan menjelang 2024. Sebagian besar dari bagian populasi orang muda itu menginginkan corak atau karakter pemimpin yang jujur dan tidak korupsi," katanya disimak melalui kanal YouTube CSIS Indonesia.

Disebutnya, sebesar 34.8 persen populasi atau responden menginginkan pemimpin yang jujur dan tidak korupsi.

Sedangkan karakter merakyat dan sederhana hanya 15.9 persen, ketegasan 12.4 persen, prestasi/kinerja saat memimpin 11.6 persen, pengalaman memimpin 10.1 persen, kecakapan memimpin 6.7 persen, taat beragama 4.1 persen, dan cerdas/pintar 3.6 persen. 

"Jadi orang muda butuh ke depan pemimpin yang jujur, berintegritas, dan bersih dari korupsi. Ini yang diinginkan oleh anak-anak muda ke depan," terangnya.

Dia juga mengungkap isu-isu strategis ke depan yang menarik perhatian kalangan anak muda. Seperti isu ekonomi, misalnya soal kesejahteraan masyarakat, dan akses ke lapangan kerja.

Baca juga:

Survei CSIS: Partai Demokrat Paling Disukai Kalangan Pemilih Muda

Di luar itu, bagi anak-anak muda Indonesia, ke depan selain isu ekonomi juga tertarik dengan isu pemberantasan korupsi, demokrasi dan kebebasan sipil, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Dalam survei, terhadap kaum muda juga ditanyakan soal kemampuan (kompetensi) yang paling penting dimiliki oleh Presiden Indonesia ke depan. 

"Kami menemukan ada tiga kunci karakteristik atau kompetensi yang menurut anak-anak muda penting bagi Indonesia ke depan. Yang pertama soal kemampuan membuat perubahan. Sebanyak 28.7 persen anak-anak muda mengatakan bahwa kompetensi yang dibutuhkan ke depan adalah kemampuan membuat perubahan," ungkapnya.

Pasca pandemi Covid-19 persepsi orang soal kompetensi juga berubah. Sebanyak 21 persen anak muda berpandangan bahwa pemimpin Indonesia yang dibutuhkan ke depan adalah Presiden yang mampu memimpin di saat krisis.

"Ini juga mungkin dipengaruhi dua tahun berada di masa pandemi dan di saat pandemi kita butuh kepemimpinan yang punya kebijakan memimpin di saat krisis. Ke depan tidak tertutup kemungkinan akan ada krisis-krisis kita lalui, baik krisis bidang kesehatan, krisis bidang lingkungan, energi, ketahanan pangan," katanya. 

Kompetensi ketiga adalah kemampuan membuat kebijakan yang inovatif. "Jadi inovasi kebijakan ke depan akan dilirik anak-anak muda. Baru kemudian isu lain, kemampuan mengelola anggaran tepat sasaran, berkolaborasi dengan dunia usaha, dan isu-isu strategis lainnya," tukas Arya. 

CSIS melakukan survei terhadap pemilih muda usia 17-39 tahun. Mengambil sampel 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. 

Survei dilakukan periode 8-13 Agustus 2022. Margin of error sekitar 2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya