Aceh Barat Daya - Faktor cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Aceh sejak sepekan terakhir membuat para nelayan memilih untuk tidak melaut sementara waktu guna menghindari risiko.
Seperti di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Nelayan tradisional di daerah ini sudah lima hari tidak melaut. Nelayan memilih tidak melaut karena sangat berisiko.
"Sudah sepekan. Cuaca seperti ini tidak mendukung, resikonya besar," kata Muhammad Amin, nelayan di Banda Aceh, Rabu, 1 Juni 2022.
Menurutnya, dampak cuaca kurang baik yang membuat banyak nelayan tidak melaut, menyebabkan ketersediaan ikan di TPI berkurang, sejalan dengan itu harga ikan naik. Faktor lain yang juga muncul pada hasil tangkapan.
"Jika biasanya satu boat besar bisa mendapatkan ikan sebanyak 20 ton, tetapi kini hanya mampu memeroleh 5 ton ikan. Biasanya hasil tangkapan dapat dikirim ke provinsi lain, tapi sekarang sudah tidak bisa karena persediaan sudah berkurang," sebutnya.
"Harga naik karena harga tebus juga naik. Selain itu, jumlah ikan menipis bahkan kadang kosong, tidak ada lagi barang," katanya lagi. []