Jakarta - Aktivis kemanusiaan, Natalius Pigai merespons kasus pengeroyokan yang menimpa Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama. Haris diduga dihajar oleh sedikitnya tiga orang tak dikenal (OTK), hingga dilarikan ke IGD RS Cipto Mangunkusumo untuk menjahit pelipis dan kepalanya yang luka pada Senin siang, 21 Februari 2022.
Natalius Pigai pun menekankan, kasus pengeroyokan terhadap Haris Pertama harus benar-benar diusut hingga tuntas.
Selain menangkap pelaku, ujar Pigai, aparat kepolisian juga wajib mengungkap sejelas-jelasnya motif dari penganiayaan yang terjadi di area parkiran Rumah Makan Garuda Cikini, Menteng, Jakarta.
Baca juga: Haris Pertama Dikeroyok OTK, Polisi: Masih Kita Dalami Benar Apa Tidak
"Yang paling penting bukan soal hukuman kepada ketiga (pelaku), tapi apa motifnya. Menolak kekerasan!" kata Natalius Pigai kepada wartawan, dikutip Opsi di Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022.
Mantan Komisioner Komnas HAM ini meyakini, polisi bisa dengan mudah mengungkap peristiwa yang menimpa Haris Pertama.
"Saya berharap polisi akan dengan mudah temukan pelakunya," ucap Pigai.
Haris Pertama saat dirawat di RSCM, Senin, 21 Februari 2022. (Foto: Twitter)
Sementara, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menduga apa yang dialami Haris Pertama itu sebagai upaya pembungkaman terhadap aktivis.
Terlebih, sebelum dikeroyok, Haris Pertama kerap vokal terhadap kebijakan pemerintah.
Baca juga: Haris Pertama Dikeroyok, KNPI: Tidak Bisa Dibiarkan Pasti Kami Laporkan!
"ProDEM menduga, apa yang menimpa Haris disebabkan karena kritik-kritik keras yang kerap dilontarkan. Yang terakhir kritik soal perambah dan perusakan hutan akibat aktivitas beberapa perusahaan tambang," kata Iwan Sumule dikutip dari RMOL.
Berdasarkan keterangan yang diterima dari Haris Pertama, dirinya mengaku dipukuli oleh OTK lebih dari tiga orang.
Haris dikeroyok setelah turun dari mobil di parkiran RM Garuda Cikini, Menteng pada Senin kemarin sekitar pukul 14.10 WIB. Setelah menghajarnya secara mambabi buta, OTK tersebut lantas tancap gas menggunakan sepeda motor.
"Sudah diikuti sejak dari rumah. Pada saat di parkiran rumah makan Cikini, orang tersebut menghajar saya dengan batu dan benda tumpul lainnya," tulis Haris Pertama dalam keterangannya. []