Hukum Minggu, 30 Juli 2023 | 20:07

IPW Apresiasi Kapolda Metro Jaya Bertindak Cepat Terkait Tewasnya Pelaku Narkoba

Lihat Foto IPW Apresiasi Kapolda Metro Jaya Bertindak Cepat Terkait Tewasnya Pelaku Narkoba Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta -  Indonesia Police Watch (IPW) memberikan apresiasi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengambil langkah-langkah tegas mengungkapkan kepada publik atas tewasnya terduga pelaku narkoba DK yang dianiaya anggota Polri. 

Bahkan, Kapolda Metro Irjen Karyoto langsung memerintahkan jajarannya untuk memproses para pelaku melalui Proses Kode Etik Profesi Polri dan tindak pidananya, 

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro pada Jumat, 28 Juli 2023 malam, telah langsung mengumumkan delapan  oknum anggotanya tersangka dan 1 orang DPO sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan terhadap DK (38) yang diduga terlibat dalam kasus narkoba.

Hal ini, menegaskan bahwa Polri telah menunjukkan respons yang tanggap dan tidak menunggu kasus viral sebelum mulai melakukan penindakan baik secara Kode Etik Profesi Polri dan Tindak Pidananya.

"IPW mengapresiasi pimpinan Polda Metro Jaya Irjen Karyoto yang tak segan menindak tegas ke sembilan oknum polisi yang menewaskan DK," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Minggu, 30 Juli 2023.

Melalui arahan langsung Kapolda, Bidang Propam dan Ditreskrimum bahu membahu melakukan langkah responsif menangkap pelaku anggota Polri. Sementara, penyidik Ditreskrimum dengan sigap membuat laporan polisi model A. 

Informasi yang diterima IPW, laporan model A yang dilakukan penyidik berawal dari ditemukannya mayat tanpa identitas di Cimahi oleh Polisi yang ditelusuri kemudian mengarah kepada anggota Polri di Ditnarkoba Polda Metro. 

Dengan koordinasi bersama pimpinan Polda Metro yang konsisten dengan sikapnya profesional dan berkeadilan, maka terungkap kemudian tujuh anggota dijadikan tersangka penganiayaan atas tewasnya DK, pelaku kasus narkoba. 

BACA JUGA: Dua Oknum Polisi yang Diduga Menembak Rekannya Sendiri Disanksi Berat

Profesional, karena dengan laporan model A, sejak awal inisiatif pengungkapan kasus adalah dari Polri cq. Polda Metro Jaya dimana tersangka adalah anggotanya, akan tetapi proses tetap dijalankan tanpa melindungi anggota yang bersalah. 

Sedang berkeadilan, artinya Polda Metro Jaya berusaha memberikan keadilan bagi korban dan keluarga korban atas meninggalnya DK, walaupun korban DK diduga terkait kasus narkoba. 

Tetapi, dengan mengedepankan  prinsip presumption of innocent maka korban harus dinyatakan tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan berkekuatan tetap. Karenanya, perlu diberikan keadilan bagi keluarga dengan memproses tegas pada oknum yang melanggar. 

Menurut dia, Polri yang profesional dan berkeadilan memang menjadi arah dari Program Presisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan apa yang terjadi dalam kasus tewasnya pelaku narkoba DK membawa angin segar yang pada perubahan wajah Polri ke depan. 

"Artinya, kesalahan dan penyimpangan anggota Polri tidak bisa ditutup-tutupi dan diproses melalui sidang etik dan pidana bila ada dugaan pidananya," katanya. 

Oleh sebab itu, transparansi berkeadilan dalam program presisi tidak hanya menjadi slogan kosong, tapi memang betul-betul dilaksanakan. Utamanya, dalam ketegasan menindak anggota Polri yang mengkhianati sumpah jabatannya. 

"Terhadap anggota Polri yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya DK, IPW mendesak Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto untuk menetapkan PTDH dan dijerat dengan pasal hukuman maksimal," tegasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya