Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan, pembangunan infrastruktur harus mengurangi risiko bencana, jangan sampai menambah risiko bencana.
Presiden Jokowi mengharuskan agar semua program pembangunan nasional dan daerah berorientasi pada kebijakan tangguh bencana.
“Perizinan-perizinan usaha yang dikeluarkan harus mempertimbangkan risiko bencana, pembangunan infrastruktur harus mengurangi bencana, bukan menambah risiko bencana,” kata Presiden Jokowi saat Rakornas dengan BNPB dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 23 Februari 2022.
Presiden menyampaikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat dan daerah untuk mengorientasikan program pembangunan pada konsep tangguh bencana. Dia menekankan, kebijakan tangguh bencana harus menjadi arus utama.
“BNPB harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat maupun daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana. Harus ini semuanya, diajak," katanya.
Jokowi juga meminta sistem edukasi kebencanaan agar terus ditingkatkan, terutama di wilayah-wilayah rawan bencana.
Kemudian, budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini dari setiap individu, keluarga, komunitas, sekolah, sampai lingkungan masyarakat.
“Gali berbagai kearifan lokal yang ada di masyarakat, latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana, lakukan latihan, simulasi setiap saat jangan menunggu sampai datang bencana,” ujar Jokowi. []