News Jum'at, 17 Januari 2025 | 20:01

Kematian Pensiunan TNI di Marunda: Polisi Dalami Dugaan Urusan Tanah di Tangerang

Lihat Foto Kematian Pensiunan TNI di Marunda: Polisi Dalami Dugaan Urusan Tanah di Tangerang Ilustrasi mayat (jenazah). (foto: ist).

Jakarta – Kasus kematian Brigjen (Purn) Hendrawan Ostevan yang ditemukan tewas mengambang di perairan Marunda, Jakarta Utara, masih menyisakan banyak pertanyaan. 

Polisi mengungkap bahwa Hendrawan sempat melakukan perjalanan ke sejumlah tempat, termasuk ke Tangerang, sebelum akhirnya ditemukan tewas.

Menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, pihak keluarga menyatakan bahwa Hendrawan tidak memiliki musuh atau masalah yang signifikan. 

Namun, Hendrawan sempat ke Tangerang untuk mengurus masalah tanah pribadi.

"Kalau dari pihak keluarga tidak ada musuh, tidak ada masalah. Saat ini kami masih mendalami siapa yang terakhir bertemu korban dan apakah benar ia ke Tangerang untuk urusan tanah," ujar Ressa kepada wartawan, Jumat, 17 Januari 2025.

Polisi juga menemukan jejak perjalanan Hendrawan yang terbilang tidak biasa. 

Dari Tangerang, ia diketahui sempat menuju Bogor, lalu ke Senen, hingga akhirnya tiba di kawasan Marunda.

"Berdasarkan analisa IT, korban sempat berputar-putar dari Tangerang ke Bogor, kemudian ke Senen, dan akhirnya sampai di Marunda. Ini sedang kami selidiki lebih lanjut," tambahnya.

Polisi menyebutkan bahwa dari rekaman CCTV, mobil Hendrawan terlihat masuk ke Dermaga KCN Marunda sebelum akhirnya tercebur ke laut. 

Dugaan sementara menyebut Hendrawan mengemudikan mobilnya sendiri saat itu.

"Indikasi awal, korban menyetir mobil sendiri. Kami menduga ponselnya masih berada di dalam mobil yang belum ditemukan," ungkap Ressa.

Hingga kini, proses pencarian mobil dan barang-barang milik Hendrawan terus dilakukan. 

Radius pencarian diperluas hingga 100 meter dari lokasi terceburnya mobil berdasarkan rekaman CCTV.

Polisi menyatakan bahwa meskipun belum ada indikasi terkait masalah serius yang dihadapi korban, perjalanan Hendrawan yang tidak biasa akan menjadi bagian penting dalam penyelidikan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya