Makassar - Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Kemnaker RI melaksanakan sosialisasi ‘Green Productivity’ di Novotel Grand Shayla Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 13 Oktober 2022.
Di hadapan peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai elemen, Astri Christafilia Litha selaku Koordinator Pembinaan Kelembagaan, Promosi dan Kerja Sama Peningkatan Produktivitas mengatakan, Indonesia saat ini sedang fokus dalam program hijau atau ramah lingkungan, baik dalam pemanfaatan energi, ekonomi, maupun dalam segala aktivitas lainnya.
Kata Astri, Indonesia merupakan negara anggota dari Asian Productivity Organization (APO). Indonesia saat ini dipercayakan APO untuk fokus dalam green productivity, atau produktivitas yang ramah lingkungan
Target utama yang akan dicapai dalam produktivitas ramah lingkungan ini tentunya adalah mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan atau SGDs.
Terutama poin 12 ‘konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab’, poin 13 ‘penanganan perubahan iklim’, dan poin 15 ‘ekosistem daratan’.
“Tentu saja dalam mendukung pembangunan berkelanjutan ini, Indonesia harus memiliki sikap dan mental yang produktif, berpikir secara efektif dan efisien, komitmen, mempunyai kebiasaan yang ramah lingungan dan peduli terhadap lingkungan. Sehingga ’green productivity’ bisa tercapai dan menjadi satu budaya yang harus kita kembangkan di Indonesia,” tutur Astri.
Sementara itu, Juniati Gunawan, Ph.D. yang hadir sebagai narasumber dalam giat tersebut mengatakan, Indonesia saat ini sangat progresif dalam mengadopsi dan menerapkan segala peraturan-peraturan internasional, baik dalam wilayah regional maupun yang lebih luas.
“Kita selalu catch up atau mengejar hal-hal terbaru, termasuk ‘green producitivy’ ini. Jadi kita terus berusaha meningkatkan kompetensi atau capacity building di seluruh sektor. Tidak hanya di sektor swasta, tetapi juga di pemerintahan dan perguruan tinggi,” ujar pakar green productivity ini.
Ia pun tak menafikan, memang ini adalah pekerjaan keras. Tetapi terus dilakukan, termasuk ke industri-industri usaha.
“Dari regulasi, Indonesia berusaha mengeluarkan peraturan-peraturan dan guidance atau panduan dalam membantu sektor usaha untuk bergerak bersama-sama menuju ‘green productivity’. Salah satunya adalah peraturan yang dikeluarkan OJK, Kemenkeu, dan juga bekerja sama dengan institusi keuangan. Hal ini agar mereka benar-benar memperhatikan penyaluran dananya untuk mendukung sektor-sektor usaha yang lebih ramah lingkungan,” ujar Juni, sapaan akrabnya.
Narasumber lainnya, Prof. Bomer Pasaribu mengatakan, dalam membangun produktivitas di Indonesia, hal itu ada dalam visi atau nawa cita presiden dan juga dalam empat pilar visi Indonesia 2045 yang dicanangkan Jokowi.
Kata Menteri Ketenagakerjaan era Gus Dur ini menuturkan, dalam membangun budaya produktif, Kemnaker RI telah membentuk dan sedang menjalankan `Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS)`.
"GNP2DS adalah upaya seluruh komponen bangsa yang dilakukan secara terencana, terstruktur, sistimatis dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional, kesejahteraan dan daya saing bangsa Indonesia," tutur Prof Bomer Pasaribu, yang juga merupakan guru besar IPB University.
Maka dari itu, lanjutnya, konsep produktivitas itu harus selalu dicanangkan di mana saja dan kapan saja, yaitu efisien, efektif dan berkualitas.
"Strategi dasar peningkatan produktivitas adalah perbaikan sistem manajemen, pengembangan inovasi, pengembangan budaya produktif, dan peningkatan kualitas SDM," tutupnya. []