Jakarta - Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi paling rendah pada pemilih di DKI dan Banten, yakni 51 persen.
Sementara kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi paling tinggi berada pada pemilih di Jawa Timur, 74 persen. Selanjutnya Jawa Tengah dan DIY sebesar 71 persen.
"Paling rendah pada pemilih di DKI dan Banten 51 persen, kemudian Sumatera 56 persen, dan Jawa Barat 58 persen," ungkap Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei pada Rabu, 30 Maret 2022.
Dikatakannya, kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi berhubungan dengan evaluasi publik atas kondisi ekonomi, politik, keamanan, dan penegakan hukum.
"Semakin positif kondisi ekonomi, politik keamanan, dan penegakan hukum, semakin positif pula penilaian warga atas kinerja Presiden Jokowi. begitu pun sebaliknya," kata dia.
Penilaian atas kinerja Presiden Jokowi juga berhubungan dengan evaluasi atas kinerja pemerintah mengatasi masalah Covid-19 dan dalam menangani harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau.
"Semakin positif penilaian warga atas kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 dan mengatasi harga kebutuhan pokok, semakin tinggi pula tingkat kepuasan mereka terhadap kinerja Presiden dan begitupun sebaliknya," jelas Deni Irvani.
Baca juga: Menurun Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi
Deni juga mengungkap, kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi lebih rendah pada warga yang berpendidikan lebih tinggi dan berpendapatan lebih besar.
Memang secara umum publik masih cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Hanya saja terjadi penurunan persentase dalam tiga bulan terakhir.
Dalam survei Maret 2022, mayoritas warga, 64,6 persen, sangat/cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi. Yang kurang/tidak puas 32,2 persen, dan yang tidak menjawab 3,1 persen, demikian diungkap Direktur Riset SMRC dalam rilisnya, Rabu, 30 Maret 2022 lewat SMRC TV.
"Meskipun masih cukup tinggi, namun tingkat kepuasan ini menurun dalam tiga bulan terakhir, dari 71,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 64,6 persen pada survei Maret 2022," kata Deni Irvani. []
