Jakarta - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap bahwa umumnya publik masih cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Hanya saja terjadi penurunan persentase dalam tiga bulan terakhir.
Dalam survei Maret 2022, mayoritas warga, 64,6 persen, sangat/cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi. Yang kurang/tidak puas 32,2 persen, dan yang tidak menjawab 3,1 persen, demikian diungkap Direktur Riset SMRC dalam rilisnya, Rabu, 30 Maret 2022 lewat SMRC TV.
"Meskipun masih cukup tinggi, namun tingkat kepuasan ini menurun dalam tiga bulan terakhir, dari 71,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 64,6 persen pada survei Maret 2022," tukas dia.
Disebutnya kemudian, mayoritas warga, yakni 62,2 persen, merasa sangat/cukup puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19. Sementara yang kurang/tidak puas 35,1 persen, dan yang tidak menjawab 2,7 persen.
Dalam 1,5 tahun terakhir publik umumnya positif (kepuasan selalu di atas 60 persen) dalam menilai kinerja pemerintah mengatasi Covid-19, meskipun ada fluktuasi.
Pada survei Oktober 2020, yang merasa puas sekitar 60,7 persen. Sementara dalam survei Maret 2022 yang merasa puas sebanyak 62,2 persen.
Kepuasan publik atas kinerja pemerintah menangani Covid-19 paling tinggi pada survei Desember 2021 (74,9 persen), yang sejalan dengan rendahnya jumlah kasus harian pada saat itu. Gelombang Omicron yang terjadi sejak Januari 2022 tampaknya menurunkan kepuasan publik menjadi 62,2 persen dalam survei Maret 2022.
"Kinerja pemerintah mengatasi Covid-19 dinilai menurun dalam tiga bulan terakhir," ungkap Deni Irvani dalam survei bertajuk `Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah:Evaluasi Publik Nasional` yang dipandu Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad.
Baca juga: Survei SMRC: Kondisi Ekonomi Nasional Mengalami Kemajuan
Dalam hal kinerja pemerintah Jokowi menangani pemulihan ekonomi akibat Covid-19, hasil survei menunjukkan sekitar 54,5 persen warga yang merasa puas dengan kerja pemerintah pusat menangani pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Yang kurang/tidak puas 41,8 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 3,7 persen.
"Tingkat kepuasan ini menurun dalam tiga bulan terakhir dari 60,1 persen pada Desember 2021 menjadi 54,5 persen pada survei terakhir, Maret 2022," ujarnya.
Baca juga: Luhut Puji Presiden Jokowi Punya Kelebihan yang Tak Dimiliki Pemimpin Lain
Berikutnya, dalam evaluasi atas kinerja pemerintah menangani berbagai masalah ekonomi, penilaian paling negatif ditujukan pada kinerja pemerintah dalam membuat harga-harga kebutuhan pokok agar terjangkau warga pada umumnya di mana ada sekitar 41 persen warga merasa sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu, dan hanya 23 persen yang menilai semakin baik.
Yang merasa tidak ada perubahan 31 persen, dan yang tidak tahu/tidak menjawab 5 persen.
Dalam tiga bulan terakhir ada lonjakan sentimen negatif atas kinerja pemerintah mengatasi harga-harga kebutuhan pokok dari 27 persen pada Desember 2021 menjadi 41 persen pada Maret 2022.
"Penilaian atas kinerja pemerintah mengatasi harga kebutuhan pokok pada Maret 2022 ini bahkan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir," tukas Deni.
Sebelumnya disebutkan survei nasional ini dilakukan SMRC sejak 13-20 Maret 2022. Jumlah responden sebanyak 1.027.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.[]