Pilihan Rabu, 01 Juni 2022 | 11:06

Libur Hari Lahir Pancasila, Elok Berwisata Sejarah ke 4 Lokasi Ini 

Lihat Foto Libur Hari Lahir Pancasila, Elok Berwisata Sejarah ke 4 Lokasi Ini  Patung Soekarno di Kota Ende. (Foto: Kemenparekraf)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Pemerintah menetapkan setiap 1 Juni yang dikenal sebagai Hari Lahir Pancasila, sebagai hari libur karena merupakan Hari Besar Nasional sejak 2016 lalu. 

Nah, di masa liburan yang berkaitan dengan hari bersejarah, ada juga eloknya melakukan perjalanan atau wisata sejarah.

Sejarah 1 Juni

Sebelum berwisata ke lokasi dimaksud, baik juga menengok sebentar sejarah Hari Lahir Pancasila itu.

Begini, pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Badan ini menggelar sidang pertama pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.

Pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan gagasan dasar negara berisikan lima sila yang diberi nama Pancasila. 

Lima sila ini diperolehnya dan dirumuskannya selama dalam pembuangan empat tahun, 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1939 di Ende, Nusa Tenggara Timur. 

Dalam sidang BPUPKI, gagasan dari Bung Karno diterima oleh para anggota BPUPKI.

Wisata Sejarah

Salah satu kegiatan yang tepat untuk mengisi momen tanggal merah setiap 1 Juni adalah melakukan wisata sejarah ke museum. Tujuannya untuk mengingat kembali cikal bakal lahirnya ideologi bangsa Indonesia. 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lewat portalnya, merekomendasi beberapa museum yang menarik untuk dijadikan destinasi wisata sejarah Hari Lahir Pancasila.

1. Gedung Pancasila

Bangunan bersejarah ini berada di Kompleks Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jalan Taman Pejambon Nomor 6, Jakarta Pusat. 

Gedung Pancasila dulunya bernama Gedung Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat). Sebenarnya tidak ada catatan pasti kapan gedung ini beralih nama dari Gedung Volksraad menjadi Gedung Pancasila. 

Gedung Pancasila. (Foto: Kemenparekraf)

Namun ada banyak sekali peristiwa bersejarah yang terjadi di gedung ini. 

Salah satunya adalah momen pidato pertama Bung Karno yang menjelaskan konsep “Pancasila” sebagai landasan negara pada 1 Juni 1945. 

Selain itu, Gedung Pancasila juga pernah menjadi venue perhelatan Konferensi Asia-Afrika pada 1955, serta menjadi tempat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Ke-72 untuk pertama kalinya pada 2017 silam.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno

Mengenang kembali momen lahirnya Pancasila tidak bisa dilepaskan dari kota satu ini, Ende. Kota Ende dikenal juga sebagai Kota Pancasila karena menjadi tempat Bung Karno merumuskan setiap sila dalam Pancasila saat masa pengasingannya oleh Belanda. 

Rumah pengasingan Bung Karno di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. (Foto: shutterstock/bramyurakuchoaritonang).

Momen tersebut seakan masih tersimpan rapi di Rumah Pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende. 

Kondisi rumah yang menjadi tempat tinggal Soekarno selama masa pengasingan tersebut masih terawat sangat baik. 

Di sana kita bisa melihat langsung ranjang, lemari, biola, lampu minyak, peralatan masak dan makan, hingga lukisan karya Bung Karno yang dipajang di dinding rumah tersebut. 

3. Monumen Nasional

Tentunya jika ingin belajar sejarah bangsa Indonesia, kita tidak boleh melewatkan berkunjung ke Monumen Nasional.  

Di dalam Monumen Nasional, terdapat diorama yang menceritakan tentang proses lahirnya Pancasila. 

Diorama tersebut memperlihatkan sejumlah orang penting di Tanah Air sedang duduk di meja besar dan berdiskusi mengenai pengesahan pancasila sebagai landasan falsafah negara dan UUD 1945.

Sudah tahu kan? Jadi liburan bisa diisi dengan sejarah perjalanan lahirnya Pancasila. 

Karena, mengunjungi tempat-tempat di atas akan membantu memupuk rasa cinta terhadap Indonesia. 

4. Taman Renungan Pancasila

Taman Renungan Pancasila atau Taman Renungan Soekarno, ada di Kota Ende. Sebuah taman, di mana dulu Soekarno duduk merenung di bawah sebuah pohon Sukun.

Taman Renungan Soekarno. (Foto: shutterstock/freinademetz).

Soekarno duduk menghadap laut. Dan di saat itu pula dia menemukan lima bulir yang kemudian menjadi lima dasar Pancasila yang diajukannya dalam sidang BPUPKI 1 Juni 1945 di Jakarta.

Di taman tersebut, terdapat patung Soekarno karya pematung Hanafi dan diresmikan Wapres Boediono pada 2013.

Kini kawasan Taman Renungan Pancasila dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya