Jakarta - Tuan Rondahaim Saragih, sosok yang dikenal karena perlawanannya, menolak takluk di bawah pemerintahan kolonial Belanda.
Tuan Rondahaim Saragih adalah Raja Raya (1828–1891), penguasa Partuanon Raya di Simalungun.
Terhadap sosok yang juga dijuluki Napoleon der Bataks tersebut bakal disandingkan gelar Pahlawan Nasional.
Pengusulan yang sudah dilakukan sejak tahun 2020 itu, mendapat angin segar dari pemerintah tahun 2025 ini.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyerahkan nama Tuan Rondahaim Saragih bersama 39 nama lainnya, yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional ke Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon di Kantor Kemenbud, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Oktober 2025 lalu.
Selain Rondahaim, nama yang tercantum dalam berkas tersebut dan dinilai telah memenuhi syarat adalah Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta Marsinah yang merupakan tokoh buruh dan aktivis perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur.
Menurut Saifullah, usulan ini telah dibahas selama beberapa tahun terakhir. Ada yang sudah memenuhi syarat sejak 5 tahun lalu, 6 tahun lalu, hingga 7 tahun lalu.
Ada beberapa nama yang memang dibahas dan diputuskan pada tahun 2025. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid dan Marsinah.
Menteri yang sohor disapa Gus Ipul itu menjelaskan, tahap pengusulan nama-nama ini berawal dari masyarakat serta Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD).
Kemudian, diajukan dan ditandatangani oleh bupati atau wali kota setempat. Selanjutnya, dokumen ditandatangani gubernur, lalu diteruskan ke Kemensos.
Pihaknya melakukan pengkajian yang dikaji oleh tim. Hasilnya diteruskan kepada Menteri Kebudayaan selaku Ketua Dewan Gelar.
"Ya, tentu ini nanti selanjutnya akan dibahas sepenuhnya dan kita tunggu hasilnya secara bersama-sama," jelas Gus Ipul.
Menteri Fadli Zon di sisi lain menyebut, pengusulan 40 nama ini telah melalui tahapan panjang, seperti kajian, diskusi, hingga seminar.
Setelah menerima berkas dari Kemensos, akan segera menggelar sidang dan hasilnya disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Selengkapnya tokoh-tokoh yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional:
- KH Muhammad Yusuf Hasyim - Jawa Timur (2025)
- Demmatande - Sulawesi Barat (2025)
- KH. Abbas Abdul Jamil - Jawa Barat (2025)
- Marsinah - Jawa Timur (2025)
- Hajjah Rahmah El Yunusiyyah - Sumatera Barat (2011)
- Abdoel Moethalib Sangadji - Maluku (2023)
- Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin - Jakarta (2010)
- Letkol (Anumerta) Charles Choesj Taulu - Sulawesi Utara (2023)
- Mr Gele Harun - Lampung (2023)
- Letkol Moch Sroedji - Jawa Timur (2019)
- Prof Dr Aloei Saboe - Gorontalo (2021)
- Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng - Jawa Tengah (2010)
- Mahmud Marzuki - Riau (2022)
- Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar - Aceh (2021)
- Drs Franciscus Xaverius Seda - Nusa Tenggara Timur (2012)
- Andi Makkasau Parenrengi Lawawo - Sulawesi Selatan (2010)
- Tuan Rondahaim Saragih - Sumatera Utara (2020)
- Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma - Jawa Barat (2024)
- KH Wasyid - Banten (2024)
- Mayjen TNI (Purn) dr Roebiono Kertopati - Jawa Tengah (2024)
- Syaikhona Muhammad Kholil - Jawa Timur (2021)
- KH Abdurrahman Wahid - Jawa Timur (2010)
- HM Soeharto - Jawa Tengah (2010)
- KH Bisri Syansuri - Jawa Timur (2020)
- Sultan Muhammad Salahuddin - Nusa Tenggara Barat (2012)
- Jenderal TNI (Purn) M Jusuf - Sulawesi Selatan (2010)
- HB Jassin - Gorontalo (2022)
- Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja - Jawa Barat (2022)
- M Ali Sastroamidjojo - Jawa Timur (2023)
- dr Kariadi - Jawa Tengah (2020)
- RM Bambang Soeprapto Dipokoesoemo - Jawa Tengah (2023)
- Basoeki Probowinoto - Jawa Tengah (2023)
- Raden Soeprapto - Jawa Tengah (2010)
- Mochamad Moeffreni Moe’min - Jakarta (2018)
- KH Sholeh Iskandar - Jawa Barat (2023)
- Syekh Sulaiman Ar-Rasuli - Sumatera Barat (2022)
- Zainal Abidin Syah - Maluku Utara (2021)
- Prof Dr Gerrit Augustinus Siwabessy - Maluku (2021)
- Chatib Sulaiman - Sumatera Barat (2023)
- Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri - Sulawesi Tengah (2010). []