Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyerahkan daftar 40 nama tokoh yang diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Daftar nama tokoh tersebut diberikan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) di Kantor Kemenbud, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Oktober 2025.
Yang mengejutkan publik, dari 40 nama tersebut terdapat nama Presiden kedua RI, Soeharto.
Sosok yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan itu pernah memimpin Indonesia selama 32 tahun sebelum tumbang oleh gelombang reformasi 1998 yang menuntut pemerintahan bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Selain Soeharto, sejumlah tokoh lain juga masuk dalam daftar usulan, seperti Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, serta sejumlah ulama nasional seperti Syaikhona Muhammad Kholil (Bangkalan), KH Bisri Syansuri, dan KH Muhammad Yusuf Hasyim (Tebuireng, Jombang).
Gus Ipul mengatakan, usulan ini merupakan hasil kajian panjang dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD).
Setelah melalui proses di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi, dokumen diserahkan ke Kementerian Sosial untuk dikaji bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
"Hasil kajian tersebut hari ini saya teruskan kepada Pak Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar. Selanjutnya akan dibahas sepenuhnya oleh dewan dan hasilnya kita tunggu bersama," ujar Gus Ipul.
Menurut laman Kemensos, jajaran TP2GP 2025 diketuai oleh Prof Usep Abdul Matin, dengan Bondan Kanumoyoso sebagai wakil ketua dan Kurniawati sebagai sekretaris.
Sementara itu, Fadli Zon menyatakan pihaknya akan segera menggelar sidang Dewan Gelar untuk membahas 40 nama yang diusulkan.
Ia memastikan seluruh proses dilakukan melalui seleksi ketat dan melibatkan para ahli dari berbagai bidang.
"Sebelum Hari Pahlawan tanggal 10 November, kami akan menyampaikan hasil sidang Dewan Gelar kepada Presiden. Daftar ini merupakan rekomendasi, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden," ujar Fadli.
Fadli yang juga dikenal sebagai politikus Partai Gerindra menegaskan, proses pengkajian dilakukan secara berlapis, mulai dari tingkat daerah hingga pusat, serta melibatkan diskusi, seminar, dan penulisan buku sebagai bentuk pendalaman.
Ia berharap gelar pahlawan nasional nantinya juga dapat diberikan kepada tokoh-tokoh berpengaruh di bidang kebudayaan dan kemanusiaan.
Meski begitu, Gus Ipul dan Fadli tidak membeberkan seluruh daftar nama yang diajukan.
Hanya sebagian kecil yang disebutkan, antara lain Soeharto, Gus Dur, Marsinah, Kiai Kholil Bangkalan, KH Bisri Syansuri, KH Yusuf Hasyim, Jenderal (Purn) M. Jusuf, dan Ali Sadikin.
"Nama-nama ini telah dianggap memenuhi syarat untuk diusulkan," kata Gus Ipul.
Keputusan akhir terkait siapa saja yang akan dianugerahi gelar pahlawan nasional akan ditentukan Presiden Prabowo Subianto menjelang peringatan Hari Pahlawan, 10 November mendatang.[]