Jateng - Candi Borobudur yang Anda lihat saat ini, pasti sangat berbeda kondisinya saat pertama kali ditemukan.
Ditemukan pertama kali merupakan reruntuhan batu-batu candi tahun 1814 saat Inggris menguasai Jawa di bawah Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles.
Berawal ketika Raffles bertemu dengan Bupati Yogyakarta Tan Jin Sing pada 3 Agustus 1812 di rumah Residen Inggris di Yogyakarta, John Crawfurd.
Saat itu bupati yang diangkat Sultan Hamengkubuwono III tersebut menanggapi minat Raffles akan candi-candi peninggalan nenek moyang orang Jawa.
Dilansir dari akun Twitter @Infojateng, Tan Jin Sing mengungkap salah seorang mandornya mengaku pernah melihat di Desa Bumisegoro dekat Muntilan, sebuah candi besar.
Foto-foto diambil sekitar tahun 1870-1900. (Foto: InfoJateng)
Raffles kemudian mengungkapkan ketertarikannya untuk melakukan penelitian candi tersebut.
Sebelumnya dia sudah melihat Candi Prambanan. Dia akan memerintahkan anak buahnya untuk meneliti dan memugarnya.
Raffles lalu meminta Tan Jin Sing pergi ke Bumisegoro untuk melihat keberadaan candi.
Tan Jin Sing dan mandornya pun berangkat naik kereta kuda ke Bumisegoro. Sesampainya di sana, mereka mengajak warga desa setempat, sebagai penunjuk jalan
Kondisi Candi Borobudur saat pertama kali ditemukan, digambarkan sangat menyedihkan.
Foto-foto diambil sekitar tahun 1870-1900. (Foto: InfoJateng)
Kerusakan terjadi di hampir seluruh bagian candi, sebagian bangunan tertimbun, sebagian lagi sudah disesaki oleh semak belukar.
Upaya membersihkan Mahakarya Wangsa Sailendra tersebut berlangsung selama dua bulan dengan bantuan 200 warga desa.
Pemugaran pertama yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda oleh Theodore van Erp sekitar tahun 1907-1911. Dan berlanjut pemugarannya tahun 1973-1983. []