Mamasa - Sejumlah siswa dan siswi SMA dan SMK di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), merasa dikecewakan.
Mereka (siswa dan siswi) merupakan peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Mamasa Sulbar.
Salah seorang aktivis asal Kecamatan Tabulahan, Mamasa Sulbar, Jhon Kalvin mengungkapkan, sejumlah peserta seleksi Paskibraka merasa kecewa dengan keputusan tim seleksi.
"Peserta seleksi Paskibraka yang ikut seleksi di Kecamatan Buntu Malangka (Bumal), kecewa lantaran merasa di PHP," kata Jhon Kalvin kepada Opsi.id, Kamis, 17 Maret 2022.
Penyebabnya, sejumlah peserta seleksi Paskibraka dinyatakan lolos saat mengikuti seleksi di Kecamatan Bumal, Mamasa Sulbar, dan masih sempat mengikuti pelatihan di Kecamatan Mambi, Mamasa Sulbar.
"Namun, setelah mengikuti latihan di Mambi, mereka kembali mendapat informasi bahwa mereka ternyata tidak lolos," katanya.
Dan yang menjadi persoalan, kata Jhon Kalvin, tim seleksi tidak memberikan penjelasan ke peserta seleksi apa yang menyebabkan mereka batal lolos menjadi peserta Paskibraka tingkat Kabupaten Mamasa.
"Seharusnya tim seleksi ini, memberikan penjelasan kepada para peserta seleksi, sehingga tidak timbul rasa kecewa," kata Jhon Kalvin.
Kejadian tersebut, kata Jhon Kalvin, sangat berbahaya dan berpotensi merusak mental para peserta atau siswa dan siswi asal Kecamatan Tabulahan, Mamasa Sulbar, tersebut.
"Kasus ini pula mengingatkan kita kejadian lalu yang menimpa Kristina. Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali," katanya. []