News Senin, 24 November 2025 | 22:11

Polemik Sumbangan Panitia Nasional 2025 untuk Palestina, GMKI Tawarkan Solusi

Lihat Foto Polemik Sumbangan Panitia Nasional 2025 untuk Palestina, GMKI Tawarkan Solusi Sekfung Masyarakat PP GMKI Rudy Raubun. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Perayaan Natal Nasional 2025 akan digelar di Stadion Tenis Indoor pada, 5 Januari 2026. 

Natal Nasional ini juga dikabarkan akan dilaksanakan dengan berbagai rentetan kegiatan berupa aksi sosial, seminar nasional hingga pada perayaan Natal puncak dengan mengusung tema kemanusiaan yang kuat, terinspirasi dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memperjuangkan perdamaian dan bantuan bagi rakyat Palestina.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1544 Tahun 2025, dengan tujuan agar memastikan perayaan Natal Nasional tahun 2025 berlangsung tertib, dan penuh kesederhanaan dalam menghadirkan kasih dan damai.

Ketua Umum Panitia Natal Nasional Maruarar Sirait dalam sebuah kesempatan menegaskan bahwa Natal tahun ini bukan hanya perayaan iman, tetapi sebagai perwujudan kepedulian nyata terhadap penderitaan rakyat Palestina yang harus menghadapi situasi kemanusiaan yang sangat menjadi perhatian serius.

"Kita melihat isunya itu soal kemanusiaan. Umat Kristen di Indonesia, umat Kristiani di Indonesia mendukung langkah dari Presiden Prabowo begitu gigih memperjuangkan perdamaian. Kita ingin memberikan persembahan yang dikumpulkan pada saat Natal itu untuk perjuangan kemanusiaan bagi rakyat Palestina," ungkap Maruarar.

Rudy Raubun, Sekfung Masyarakat PP GMKI menyambut baik langkah dari Panitia Natal Nasional dalam memberikan bantuan kemanusiaan, dan menilai inisiatif ini menunjukkan kepedulian Indonesia khususnya masyarakat Kristen dalam konteks global dan solidaritas lintas negara.

Namun, ia juga menilai semangat kemanusiaan ini harus berjalan seimbang dengan tanggung jawab negara terhadap rakyatnya sendiri, terkhusus masyarakat Kristen yang masih hidup dalam keterbatasan sosial dan ekonomi yang menjadi perhatian serius di tengah-tengah polemik bantuan persembahan syukur Natal kepada rakyat Palestina.

Berangkat dari pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Panitia Natal Nasional yang menjadi sorotan dari berbagai kalangan, ada yang menyampaikan bahwa bantuan tersebut lebih condong kepada kepentingan politik dan agama dibandingkan substansi dan tujuan Utama daripada perayaan Natal dimaksud.

Melihat tanggapan dan respons dari masyarakat yang semakin masif terhadap keputusan panitia Natal Nasional, harusnya ada langkah konkrit yang meredam kekecewaan dari masyarakat Indonesia dengan menghadirkan solusi yang baru tanpa menghilangkan substansi dari arti Natal tersebut. 

"Saya melihat bahwa panitia Natal seharusnya menyiapkan kantong persembahan umum yang diperuntukan untuk membantu masyarakat Kristiani yang kurang mampu di Indonesia, kemudian menyiapkan satu kantong persembahan khusus untuk donasi kemanusiaan bagi rakyat Palestina," kata Rudy Raubun.

Menurut dia, ini menjadi solusi konkrit yang menjadi langkah bijak dalam mengatasi polemik dari pernyataan Ketua Panitia Natal Nasional.

"GMKI berharap bersama-sama dengan Panitia Natal Nasional dan segenap masyarakat Kristen yang merayakan Natal bisa memberikan damai dan sukacita serta meneladani hidup Yesus," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya