Pilihan Minggu, 19 Juni 2022 | 16:06

Raja Dogar, Seni Pertunjukan ala Barongsai dari Garut  

Lihat Foto Raja Dogar, Seni Pertunjukan ala Barongsai dari Garut   Seni pertunjukan Raja Dogar dari Garut. (Foto: Disparbud Garut)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Kabupaten Garut di Jawa Barat memiliki seni pertunjukan khas dan unik bernama Raja Dogar

Berpotensi membangkitkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja. Seperti diutarakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat hadir di Workshop Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa Kreatif) Kabupaten Garut Sabtu, 18 Juni 2022.

Menteri Sandiaga menyampaikan, selain memiliki destinasi wisata berkelas internasional Situ Bagendit, Garut juga memiliki potensi ekonomi kreatif yang besar di subsektor seni pertunjukan, yakni berbagai kesenian khas yang unik seperti Raja Dogar dan Jibrut.

"Sekarang seni pertunjukan yang kita kembangkan. Harapannya tentunya akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang banyak untuk kebangkitan ekonomi kita dan mudah-mudahan meningkatkan penghasilan masyarakat," kata Sandiaga dilansir Minggu, 19 Juni 2022.

Sebagai upaya pengembangan kesenian tersebut, Sandiaga pun mengusulkan kepada Pemkab Garut untuk mengadakan festival jibrut. 

"Festival ini salah satu yang bisa diusulkan sebagai keunikan dari seni pertunjukan di Garut," katanya.

Raja Dogar

Raja Dogar dapat diartikan rajanya domba Garut. Karena di dalam pertunjukannya didominasi kemunculan hewan ternak khas masyarakat Garut, yakni Domba Garut.

Divisualisasikan dalam bentuk atau model kostum yang menyerupai seperti domba adu Garut.

Disebut Raja Dogar karena bentuk tubuh dan tinggi badanya melebihi domba yang sebenarnya. 

Domba adu garut adalah salah satu hewan ternak yang diakui sebagai ras domba dengan kualitas terbaik di dunia.

Seni Raja Dogar diciptakan oleh Entis Sutisna pada 18 Desember 2005. Dideklarasikan pertama kali di Kampung Warung Kaler, Desa Cikarag, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.

Bentuk permainan Raja Dogar adalah replika laga domba atau sekarang namanya menjadi ketangkasan domba Garut. 

Mirip seni Barongsai, yaitu dimainkan oleh dua orang pemain domba, satu orang sebagai kepala dan satu orang lainnya sebagai badan dan ekor.

Kesenian Raja Dogar berfungsi sebagai hiburan atau kalangenan yang dapat ditampilkan di berbagai acara dan arena.

Selain dipergunakan untuk seni pertunjukan, juga sering dipergunakan untuk mengarak anak yang dikhitan dan acara-acara lain.

Musik pengiring seni Raja Dogar masih menggunakan idiom musik tradisional Sunda, diantaranya seperangkat Kendang Pencak, Reog, Angklung, Tarangtang, Simbal, Bass Drum dan Kulanter. 

Pementasan seni Raja Dogar, walaupun di usianya masih baru, namun keberadaannya cukup membanggakan masyarakat Garut. 

Selain sering mengisi event berskala regional, nasional malah pernah mengisi kegiatan di tingkat internasional di Singapura. []



Berita Terkait

Berita terbaru lainnya