Mamasa - Dua unit rumah adat Mamasa di Desa Balla Tumuka, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dikabarkan terbakar.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian, namun disayangkan rumah tradisional terbesar di wilayah itu harus lumat dimakan api.
Bentuk Rumah Adat Mamasa
Rumah adat Mamasa disebut Banua Layuk. Banua berarti rumah, dan Layuk berarti tinggi.
Selain di Kecamatan Balla, di antaranya ditemukan pula di Rantebuda, Buntukasisi, Orobua, dan Tawalian di Kecamatan Mamasa.
Rumah adat Mamasa merupakan simbol eksistensi suku Mamasa. Kini semakin lama semakin terkikis oleh arus perubahan zaman.
Pada dasarnya rumah adat Mamasa hampir mirip dengan rumah adat Toraja.
Baca juga:
Kebakaran yang Terjadi di Mamasa, Hanguskan Dua Rumah Adat
Rumah adat Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung.
Sementara rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf U.
Selain itu, masyarakat Mamasa tidak memiliki terlalu banyak upacara adat sebagaimana di Toraja.
Secara struktur Banua Layuk yang terdiri atas tiga bagian, yakni atap, badan, dan kolong (rumah panggung).
Secara fungsional bentuk rumah panggung dapat digunakan untuk menghindari gangguan binatang buas.
Lantai dapat menampung hawa panas di malam hari, sehingga cocok untuk daerah dingin, dan kolong dapat berfungsi praktis. []