Ambon - Seorang pelajar berusia 15 tahun dikabarkan tewas usai dipukuli seorang pria yang dikenal sebagai putra Ketua DPRD Ambon.
Pelajar tersebut dipukuli hingga tewas hanya karena tidak menyapa pelaku. Video kejadian ini juga viral di media sosial Xwitter.
Video kejadian diunggah oleh Miss Tweet di @Heraloebss pada Senin, 31 Juli 2023 malam.
Link: https://twitter.com/Heraloebss/status/1686058752376733696
Polisi sudah menangani kejadian tersebut. Kapolda Maluku bahkan sudah memerintahkan Polresta Pulau Ambon memproses hukum anak Ketua DPRD Ambon berinisial AT (25).
AT yang memukuli pelajar berinisial RRS (15) di depan asrama Polri, Talake, Kota Ambon, Minggu, 30 Juli 2023 malam pukul 21.30 WIT.
RRS merupakan warga Ponegoro Ambon. Adapun AT adalah putra dari Elly Toisutta, politisi Golkar Ambon.
"Tidak ada tebang pilih," kata Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, di Ambon dilansir dari dari era.id.
Penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi dan korban juga sudah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon.
"Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon," terangnya.
Kronologi
AT memukuli kepala korban RRS sebanyak tiga kali di kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake), Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, tepatnya di depan rumah Bripka Alamsyah Bakker di kawasan Asrama Polri Talake.
Insiden ini bermula saat RRS bersama saksi Muhammad Fajri Semarang (16) berboncengan dari Ponegoro menuju rumah saudara mereka di Talake.
Muhammad Fajri kepada pihak kepolisian menerangkan, awalnya dia bersama RRS berboncengan dengan menggunakan sepeda motor dari arah Ponegoro menuju rumah saudaranya di Talake untuk mengembalikan sebuah jaket.
BACA JUGA: Gerebek Kampung Ambon, Polisi Ringkus Dua Pengedar Narkoba
Pada saat memasuki gapura lorong Masjid Talake, dia bersama RRS melewati AT dan hampir menyenggolnya.
Fajri sempat menengok ke arah belakang dan melihat AT berjalan mengejar mereka.
Setelah mereka tiba di depan rumah saudaranya, RRS masih menggunakan helm dan duduk di atas sepeda motor.
Fajri sudah turun dari motor, sementara AT langsung menghampiri mereka dan tanpa bertanya langsung memukul RRS pada bagian kepala yang masih menggunakan helm sebanyak satu kali.
AT mengatakan kepada RRS dengan dialek Ambon, "Kalo maso (kalau masuk) orang kompleks itu kasih suara abang-abang dong".
Kemudian AT kembali memukuli RRS pada bagian kepala untuk kedua kalinya. RRS mengatakan bahwa mereka mengendarai sepeda motor juga dengan perlahan.
Usai mendengarkan penjelasan RRS, AT kembali melayangkan pukulan untuk ketiga kalinya ke arah kepala RRS.
Saat itu saudara RRS keluar dari dalam rumah mengatakan, bila terjadi sesuatu maka AT bertanggung jawab.
Akibat pemukulan tersebut, RRS tertunduk di atas sepeda motor sambil meletakkan kepalanya di atas setir motor dalam keadaan pingsan.
RRS kemudian dievakuasi ke rumah saudaranya, namun tidak siuman, hingga dilarikan ke Rumah Sakit Tentara dr. Latumeten Ambon pukul 21.25 WIT, dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis sekitar pukul 21.45 WIT. []