News Minggu, 22 Mei 2022 | 11:05

Tahan Harga Pertalite, Jokowi: di Jerman dan Singapura Sudah Rp 31.000-Rp 32.000

Lihat Foto Tahan Harga Pertalite, Jokowi: di Jerman dan Singapura Sudah Rp 31.000-Rp 32.000 Presiden Jokowi saat berpidato di acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat, 25 Maret 2022. (foto: YouTube/Sekretariat Presiden).

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia dengan harga di negara-negara lain yang telah meningkat karena tekanan harga komoditas energi di pasar global sebagai dampak eskalasi perang antara Rusia dan Ukraina.

Kenaikan harga BBM di negara lain, ujar Jokowi, jauh melebihi harga BBM di Indonesia. Menurutnya, pemerintah dapat mempertahankan harga BBM Pertalite saat ini dengan memberikan subsidi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Saya lihat misalnya di Jerman, bensin sudah Rp 31 ribu, sudah hampir dua kali lipat, di Singapura Rp 32 ribu, di Thailand Rp 20.800, (harga) ini kalau saya rupiahkan. Di Amerika Rp 18 ribu kurang lebih. Kita masih Rp 7.650 (Pertalite),” ujar Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional V Projo di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, 21 Mei 2022.

Baca jugaJokowi Tahan Kenaikan Harga Pertalite

Jokowi memastikan, pemerintah terus menahan agar harga BBM Pertalite tidak naik di tengah tingginya harga minyak dunia dan harga komoditas energi lainnya.

“Yang namanya Pertalite ini, kita tahan-tahan betul agar tidak naik dan harganya tetap di angka Rp 7.650 (per liter),” kata Presiden Jokowi.

Namun, Presiden juga mengingatkan bahwa ketahanan dan kesehatan fiskal di APBN juga harus diperhatikan. Jangan sampai ketidakpastian ekonomi global membuat defisit APBN semakin meningkat.

“Subsidi dari APBN itu gede sekali. Masalahnya adalah tahan kita sampai kapan? kalau perangnya gak rampung-rampung,” ujar Presiden Jokowi. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya