Jakarta - Hingga Senin, 9 Mei 2022 mendatang, potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus diprediksi dapat berpengaruh terhadap penerbangan.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Metereologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Guswanto, Kamis, 5 Mei 2022.
Guswanto mengungkapkan, presentase cakupan awan Cumulonimbus berpotensi terjadi mulai dari 50 hingga 75 persen di sejumlah wilayah Indonesia.
"Kondisi ini perlu diwaspadai saat melakukan penerbangan," kata Guswanto.
Pertumbuhan awan Cumulonimbus dengan presentase cakupan spasial maksimum antara 50 hingga 75 persen (OCNL/Occasional).
Kata dia, dapat terjadi di perairan Barat Aceh, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Laut Jawa bagian Barat dan Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara.
"Selain itu, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Laut Banda, Laut Arafuru, Papua Barat dan Papua," katanya.
Sedangkan awan Cumulonimbus dengan presentase cakupan spasial lebih besar dari 75 persen (FRQ/Frequent), kata Guswanto, hanya berpotensi di dua wilayah Indonesia, yaknii laut Arafuru dan perairan Barat Aceh. []