SIMALUNGUN- Pada Selasa, 9 Juli 2024 waktu Kansas, New Jersey, Amerika Serikat, setelah memenangi IPPA Conero Piano Competition sejak 6-7 Juli 2024, Yonggi Fayden Cordias Purba diundang seseorang yang sangat penting di bidang musik piano di Kansas City, bernama Gunda Heibert.
Yonggi diundang untuk tampil atau konser solo di rumah Gunda pada pukul 15.00 waktu setempat.
Gunda adalah seorang filantropis di bidang musik yang sering membantu dan mendukung pianis-pianis muda berbakat di seluruh dunia.
Yonggi tiba di rumah Gunda setelah dijemput istri seorang profesor piano di University of Kansas, bernama Susan. Yonggi tiba ditemani Agust Juvenly Purba dan Eylianti Sumbayak.
Gunda dalam kesempatan itu turut mengundang temannya sebanyak 12 orang. Mereka dari komunitas piano lovers di kota Kansas. Semuanya sudah senior.
Sore itu, Yonggi diminta untuk perform. Setelah memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris berlogat Indonesia, Yonggi memainkan:
1) Karya Bach, "Invention No. 14";
2) Karya Debussy, "Le Petit Neigre";
3) Karya Ananda Sukarlan"Rapsodia Nusantara No. 6";
4) Karya Isaac Albeziz, "El Puerto"; dan terakhir:
5) Karya Ananda Sukarlan lagi, "Rapsodia Nusantara No. 31" (“Sigulempong”).
Ananda Sukarlan adalah maestro piano Indonesia. Yonggi berada di bawah naungan KAN (Kita Anak Negeri) pimpinan Ananda.
Setelah penampilannya, Yonggi diminta Gunda menandatangani satu buku khusus berisi nama pianis-pianis terkenal dunia yang sudah pernah perform di rumahnya.
Mereka semua mengapresiasi Yonggi dengan sangat baik serta menyemangati dan berharap Yonggi sukses ke depannya.
Setelah Jeka Asparido Saragih, yang menjulang dalam bidang olahraga One Pride MMA, Yonggi adalah orang Simalungun ke-2 yang berhasil menang di AS.
Yonggi asli berasal dari Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Sama dengan Jeka, Yonggi membawa nama harum Indonesia, Simalungun, dan terkhusus Kecamatan Raya.
"Semoga hal seperti ini memotivasi yang lain juga untuk berhasil di bidang masing-masing," kata Rikanson Jutamardi Purba, adik ayah Yonggi di Raya pada Rabu, 10 Juli 2024.
Jutamardi menutur, dalam keluarga ayahnya, Djutam Purba, tak ada yang konglomerat, pejabat tinggi, atau tokoh papan atas; melainkan hanya orang-orang biasa yang hidup pas-pasan saja. Termasuk ayah Yonggi sendiri.
Yonggi bersama bapak/ibunya hendak berangkat ke AS, sebelumnya kesulitan menyediakan dana transportasi dan akomodasi. Apalagi Yonggi juga harus membayar uang sekolah di SMAK Penabur, beruntung ada pula orang-orang yang bersedia membantu.
Sebut misal, Yayasan Musik Purwacaraka, KAN, Yan Santoso Purba, Juri Adil Ginting Jawak, dan lainnya.
Saat kompetisi berlangsung di Amerika sana, Yonggi libur sekolah. Oh ya, prestasi sekolah Yonggi juga terbilang bagus.
Menurut Jutamardi, undangan Gunda adalah apresiasi atas prestasi Yonggi.
"Karena di sana nggak ada `dayok binatur` dan `hiou pamalas angkula`. Mrs. Gunda dan temannya mewujudkannya dalam sebuah kesempatan bagi Yonggi berkonser solo di rumahnya. Harusnya kita di sini dulu yang `manurduki` Yonggi dengan `dayok binatur` dan `manghioui`-nya dengan `hiou pamalas angkula`. Tapi ternyata Mrs. Gunda dkk. yang melakukannya duluan dengan cara mereka sendiri. Begitulah rupanya keluasan hati dan sportivitas mereka menghargai prestasi orang lain," tandasnya.
Yonggi lahir di Jakarta pada 18 September 2009. Tinggal di Jalan Masjid 3 No. 94 RT.06 RW.06 Cipayung, Jakarta Timur.
Mulai belajar bermain piano sejak usia lima tahun. Tapi mulai serius sejak usia 8 tahun saat duduk di kelas 6 SD.
Pernah mengikuti master class bersama Ananda Sukarlan (Indonesia) dan bersama Dainius Vaicekonis (Associate Professor of Music Seattle Pacific University dan School of Music University of Washington, dari Lithuania).
Terpilih sebagai pianis di Purwa Caraka Youth Orchestra. Terpilih sebagai salah satu finalis pada festival Hongkong International Youth Performance Art ke-11 20-27 Februari 2024.
Yonggi telah mengikuti beberapa kompetisi piano lokal dan internasional, seperti tahun 2020 mengikuti Ananda Sukarlan Award kategori dasar masuk sebagai finalis.
Tahun 2022 juara tiga Kompetisi Piano Internasional Franz Liszt Center, juara dua Kompetisi Piano Internasional Orbetello.
Masih tahun 2022, juara pertama Kompetisi Piano Tunggal Antasari, juara tiga Kompetisi Piano Internasional Franz Liszt Center, dan juara dua Kompetisi Piano Rapsodie Indonesia.
Teranyar juara ke-2 pada lomba kompetisi piano internasional di Kansas City, USA pada 6-7 Juli 2024 baru lalu. []