Pilihan Selasa, 21 Juni 2022 | 20:06

6 Tarian Tradisi di Indonesia, Ada Tor-Tor dan Poco-Poco

Lihat Foto 6 Tarian Tradisi di Indonesia, Ada Tor-Tor dan Poco-Poco Tari Saman. (Foto: Kemenparekraf)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Posman Sibuea, guru besar Universitas Santo Thomas Katolik Medan menyebut, hasil survei bahwa cara promosi budaya yang paling tinggi itu melalui tari-tarian, yakni mencapai 31,8 persen.

Indonesia kaya dengan tarian tradisional yang bisa dipromosikan sebagai produk budaya kepada wisatawan termasuk turis asing.

Opsi pun coba merangkum enam tarian tradisional yang dilansir dari laman Kemenparekraf.

1. Tari Saman, Aceh

Tari Saman merupakan tarian yang aslinya berasal dari dataran tinggi Gayo. Terdokumentasi pada abad ke-14. 

Dengan gerakan kompak setiap penarinya, Tari Saman sangat unik dan seru untuk disaksikan. 

Kekompakan semakin terasa megah ketika ditarikan oleh penari yang jumlahnya ribuan.

Tari Saman sebenarnya merupakan media berdakwah yang memanfaatkan seni tari. 

Sebelum tarian ini dimulai, biasanya akan ada seorang yang berperan mukadimah atau pembukaan, yang menyampaikan nasihat dan pesan mendalam pada penonton dan pemain tari ini.

Nilai yang terkandung dalam gerakan dan syair yang dinyanyikan oleh penarinya adalah mengenai pendidikan, keagamaan, sopan santun dengan sesama manusia, jiwa kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. 

Tari Saman juga sarat akan nilai-nilai keislaman, sehingga memiliki nuansa dakwah yang sangat kental ketika ditampilkan.

2. Tari Tor-Tor, Batak 

Tari Tor-Tor dari Batak yang berada di Sumatra Utara. Daerah yang terkenal dengan kain ulos. 

Tari Tor-Tor. (Foto: Kemenprekraf)

Gerakan Tari Tor-Tor memiliki makna yang mendalam dan unik. Iringan musik Gondang diartikulasikan ke gerakan hentakan kaki para penarinya, sehingga menimbulkan bunyi ‘tor-tor’ yang jadi nama tariannya.

Tarian tradisional ini pada umumnya ditarikan untuk kegiatan seremonial adat atau acara besar. 

Tari Tor-Tor sendiri adalah untuk membangkitkan jiwa yang ada di dalam diri manusia. Jadi tujuannya begitu mendalam hingga yang ingin disentuh adalah jiwa manusia, tak hanya penarinya saja, namun juga untuk semua yang hadir menyaksikan dan pemilik hajatan. 

Jenis Tari Tor-Tor sendiri sebenarnya sangat banyak, namun satu hal yang pasti, penarinya akan menari menggunakan ulos, dan diiringi dengan alat musik tradisional yang disebut gondang. 

3. Tari Serimpi, Yogyakarta

Tari Serimpi disajikan oleh penari tradisional Yogyakarta. Menjadi warisan budaya yang dijaga dari generasi ke generasi.

Tari Serimpi. (Foto: Kemenparekraf)

Tarian ini adalah bentuk penyajian tari Jawa klasik dari tradisi Keraton Kesultanan Mataram. Sedikit modifikasi dilakukan agar tarian tersebut semakin unik dan menarik disaksikan.

Awalnya tarian ini bersifat sakral dan hanya disajikan untuk kepentingan ritual saja. Namun belakangan tarian tradisional Yogyakarta ini sudah disesuaikan dan bisa disajikan untuk penyambutan tamu. 

Meski demikian makna yang disampaikan tetaplah sama, yakni mengenai kelemahlembutan, kesopanan, serta etika di tanah Yogyakarta yang dijunjung tinggi.

Nama Serimpi sendiri berakar dari kata impi atau mimpi, yang artinya ketika menikmati tarian ini akan terasa seperti dibawa ke dunia mimpi. 

Ditarikan oleh empat penari yang mewakili elemen-elemen yang ada di dunia (grama atau api, angin atau udara, toya atau air, dan bumi atau tanah), tarian ini masih terasa sangat autentik dan mistis ketika disaksikan.

4. Tari Kecak, Bali

Disajikan oleh belasan sampai puluhan laki-laki yang duduk melingkar. Tarian tradisional ini menjadi salah satu tarian paling ikonik yang ada di Bali. 

Tari Kecak. (Foto: Kemenparekraf)

Tarian ini secara umum, menyajikan eksotisme dan energi besar dari setiap penarinya untuk membangkitkan semangat.

Makna dari tarian ini sendiri sebenarnya adalah mengisahkan mengenai cerita barisan kera yang datang membantu Rama, dalam kisah Ramayana. 

Selain itu, sebenarnya tarian ini juga merupakan media berkomunikasi dengan Tuhan dan roh para leluhur, untuk mendengar apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas.

Tarian ini menggunakan suara penarinya sebagai irama utama. Dengan menyerukan ‘cak’ berkali-kali dengan irama yang teratur, harmonisasinya terasa sangat kompak dan indah. 

Ditambah dengan satu alat musik pukul sederhana yang digunakan untuk mengatur tempo, semua terasa sangat indah ketika disajikan dengan penuh semangat. 

5. Tari Caci, Flores

Tari Caci kebanggaan masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur. Gerakan dan atribut yang digunakan terasa seperti akan berperang. 

Tari Caci. (Foto: Kemenparekraf)

Tari Caci sendiri memang merupakan tarian dengan gestur perang yang disajikan masyarakat Flores, untuk menyampaikan rasa syukurnya setelah masa panen. 

Tentu saja tak ada perkelahian serius dalam tarian ini, hanya semata gerakan tarian saja.

Secara umum, Tari Caci ditampilkan untuk menunjukkan rasa syukur pada hal yang didapatkan masyarakat. 

Misalnya saat masa panen tiba, atau syukur terhadap kesehatan yang didapatkan, atau peresmian kampung. 

Untuk ketiga tujuan tersebut, tarian yang ditampilkan akan sedikit berbeda, tergantung dengan keperluannya.

Beberapa atribut yang digunakan antara lain adalah larik, nggiling, koret, dan panggal. 

Penari akan menggunakan pakaian perang dan pelindung paha serta betis berupa celana panjang berwarna putih dari sarung songke. 

Selanjutnya penari juga akan mengenakan kain songke warna hitam untuk dililitkan di bagian pinggang. 

Gerakannya yang taktis dan penuh tenaga dijamin jadi sajian seru.

6. Tari Poco-Poco, Maluku

Dengan irama yang sangat enak diikuti, gerakan yang cenderung mudah ditirukan, dan semangat yang mengajak semua orang turut bergoyang, menjadikan Poco-Poco salah satu tarian daerah yang sudah dikenal secara nasional. 

Jokowi menari Poco-poco tahun 2018. (Foto: Dok)

Tarian tradisional yang satu ini sangat cocok untuk membantu aktivitas di rumah. Bisa menari Poco-Poco untuk alternatif berolahraga. 

Jadi sembari belajar dan melestarikan budaya asli Indonesia, juga akan menjadi lebih sehat dengan bergerak rutin.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya