Hukum Jum'at, 24 Desember 2021 | 09:12

Sepanjang 2021 Terjadi 92 Kasus Kekerasan yang Dilakukan KKB di Papua

Lihat Foto Sepanjang 2021 Terjadi 92 Kasus Kekerasan yang Dilakukan KKB di Papua KKB membakar bangunan sekolah di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (Foto: Dok. Polda Papua)
Editor: Rio Anthony

Papua - Sepanjang tahun 2021, telah terjadi sebanyak 92 kasus kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Kasus-kasus ini terjadi di daerah Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Nduga.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun 2021 Polda Papua.

"Kasus menonjol yang dilakukan KKB selama tahun 2021 terjadi sebanyak 92 kasus. Aksi itu terjadi di Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Nduga," ujar Mathius, Kamis 23 Desember 2021.

Dari 92 kasus, korban yang gugur di sisi TNI berjumlah 11 orang, dan 19 orang luka-luka. Kemudian, disisi Polri terdapat 4 orang yang gugur dan 3 orang luka-luka.

Untuk masyarakat sipil, korban meninggal sebanyak 19 orang dan 11 luka-luka.

Sedangkan disisi KBB, korban sebanyak 12 orang. Namun, 27 orang menyatakan diri kembali ke pangkuan NKRI.

"Namun di sisi lain ada KKB yang menyatakan diri kembali ke pangkuan NKRI sebanyak 27 orang di wilayah Hukum Polres Kepulauan Yapen," tutur Mathius.

Sepanjang tahun 2021, Polda juga telah melakukan operasi sebanyak 13 kali.

"Polda Papua telah melaksanakan 13 Operasi Kepolisian terpusat maupun kewilayahan diantaranya Operasi Amole I dan II 2021, Operasi Bina Kusuma 2021, Operasi Keselamatan Matoa, Operasi Nemangkawi, Operasi Deraku Cartenz, Operasi Patuh Cartenz, Operasi Hawa Cartenz, Operasi Aman Nusa I dan II, Operasi Ketupat, Operasi Zebra Cartenz dan Operasi Lilin Cartenz 2021," papar dia.

Mathius melanjutkan, Polda akan terus meningkat sinergitas dan keterpaduan di ruang lingkup Polda Papua, untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Untuk mewujudkan keamanan, Polda Papua juga terus meningkatkan sinergitas dan keterpaduan dengan stakeholders dan para tokoh, guna menciptakan sitkamtibmas (situasi keamanan dan ketertiban masyarakat) yang kondusif di wilayah hukum Polda Papua. Sehingga proses pembangunan bisa berlangsung dengan optimal dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga Papua," pungkas dia. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya