Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Akmal Malik, bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, di Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2022.
Pada pertemuan tersebut, Akmal memaparkan potensi perikanan dan kekayaan laut Sulbar yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kami memaparkan tentang potensi perikanan Sulbar, kebutuhan nelayan saat ini, serta permasalahan yang muncul untuk membuat nelayan di Sulbar lebih sejahtera di masa datang," kata Akmal.
Ia mengungkapkan, kebutuhan nelayan yang jumlahnya sangat besar di Sulbar saat ini adalah dukungan modal dan bantuan dari sisi peralatan tangkap.
"Kalau Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa menghibahkan kapal-kapal sitaan pada nelayan di Sulbar, atau dibantu pengadaan kapal, maka akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan para nelayan, khusus untuk sektor perikanan tangkap," katanya.
Dia menambahkan, budidaya jenis ikan di Sulbar perlu dukungan kebijakan, utamanya terkait kerja sama dengan pihak ketiga dalam meningkatkan produksi, serta dukungan teknologi.
"Sebanyak 18.272 orang nelayan yang mengelola 7.897 kapal, sebagai usaha perikanan tangkap di Sulbar," kata Akmal.
Namun, kekuatan kapal tangkap masih tidak maksimal, lantaran hanya didominasi oleh kapal motor di bawal 0,5 GT atau kapal nelayan menggunakan motor tempel.
"Secara internal, kami sudah menyiapkan beberapa rencana, seperti pengadaan kapal penangkap ikan, pengadaan pabrik es, pembangunan cold storage, hingga pengembangan budidaya udang," katanya.
Sementara itu di bidang perikanan budidaya, OPD terkait dinilai tidak mampu untuk mengkolaborasi program pengembangan budidaya udang yang menjadi program andalan Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini.
"Padahal, untuk program pengembangan udang, kita target lahan seluas 1000 hektare. Saat ini kita sudah siap 400 hektare yang tersebar di empat kabupaten," kata Akmal.
Setelah mendengar pemaparan potensi perikanan Sulbar dari Akmal Malik, Sakti Wahyu Trenggono segera menugaskan Dirjen Budidaya Perikanan untuk meninjau 400 hektare lahan untuk pengembangam budidaya udang pada empat kabupaten di Sulbar.
"Potensinya sangat besar akan tetapi belum digarap secara maksimal. Kami akan dukung penuh," kata Sakti Wahyu Trenggono. []