Jakarta - Anggota DPR RI Fraksi PKS, Anis Byarwati mengungkapkan bahwa selama ini politik selalu identik dengan dunia laki-laki, dunia kotor, yang tidak pantas dimasuki oleh perempuan.
Politik bagi perempuan identik dengan sesuatu yang aneh karena politik dikaitkan dengan kekuasaan, kesewenangan, pengerahan massa dan kompetisi-kompetisi yang tidak melekat dalam diri perempuan yang mengutamakan perdamaian dan harmoni.
Namun sesungguhnya menurut Anis, kekuasaan pada dasarnya netral. Ia bisa digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya.
Demikian disampaikan saat menjadi narasumber pada webinar Kesbangpol Jakarta Timur bertema Peningkatan Kapasitas Perempuan Dalam Rangka Kesetaraan Gender, Kamis, 27 Oktober 2022.
Anis Tekankan Perempuan Politik harus fokus pada peningkatan kualitas diri.
"Di dunia politik, kekuasaan yang digunakan dengan baik diwujudkan melalui kepatuhan, perubahan dan pembaharuan. Kenyataan membuktikan, di mana pun seorang warga negara baik laki-laki dan perempuan tidak mau berpolitik, secara sadar atau tidak sadar ia menyerahkan nasibnya kepada orang lain," kata Anis dalam keterangannya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
"Karena mereka yang aktif dalam politiklah yang nantinya akan membuat keputusan dan mengatur kehidupan warga negara yang tidak mau berpolitik itu," sambungnya.
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga menguraikan mengenai pentingnya perempuan terlibat dalam politik.
Beberapa poin yang disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI ini di antaranya, karena setengah jumlah penduduk Indonesia adalah perempuan.
Dia menegaskan, kaum perempuan memiliki potensi yang besar dan kontribusi perempuan sangat dibutuhkan untuk membangun Indonesia.
Partisipasi perempuan merupakan salah satu prasyarat dan pemenuhan prinsip dasar demokrasi.
Lanjutnya, kehadiran perempuan di dunia politik juga untuk memenuhi prinsip keterwakilan substantif, yaitu sejauh mana kebijakan yang dihasilkan oleh wakil rakyat sungguh-sungguh memenuhi kepentingan konstituennya.
Selain itu, kehadiran perempuan di dunia politik merupakan upaya untuk mendorong terciptanya keseimbangan dalam pelaksanaan peran-peran antara laki-laki dan perempuan.
Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini juga menyampaikan bahwa kehadiran perempuan di dunia politik tidak lepas dari berbagai masalah.
Masalah yang kerap dihadapi perempuan yang terjun di dunia politik di antaranya penunaian keseimbangan berbagai peran yang disandangnya, pandangan masyarakat yang negatif terhadap dunia politik, kurangnya dukungan keluarga, kepercayaan diri, dan kurangnya dukungan finansial.
Lantas, dia berpesan agar perempuan yang telah dan berminat untuk terjun ke dunia politik, dapat terus meningkatkan kualitas dirinya.
"Peningkatan kualitas diri dalam hal kepemimpinan, membangun kekuatan mental, meningkatkan keterampilan komunikasi, membiasakan analisa dan cara berpikir kritis, dan meningkatkan berbagai keterampilan teknis lainnya," ucap Anis.[]