Mamuju - Mengantisipasi rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Dinas Sosial (Dinsos) Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki sejumlah program.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Sulbar, Idham Halik, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 2 September 2022.

Idham Halik mengungkapkan, pihaknya mengambil langkah dalam mengantisipasi penyesuaian harga BBM bersubsidi subsidi dengan sejumlah program.

"Seperti Jaring Pengaman Sosial (JPS), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," kata Idham Halik.

Ia juga mengungkapkan, pihaknya memiliki sebanyak 885.000 KK dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sebanyak 105.000 KK dalam Jaringan Pengaman Sosial (JPS).

"BLT atau bantuan BBM ini akan disalurkan melalui PT Pos dan kami sudah jelaskan ke pihak PT Pos," katanya.

Sementara itu, kata Idham Halik, bantuan khusus yang pihaknya tangani sebagai solusi dari kenaikan harga BBM, seperti BPNT, PKH dan sebagainya, akan disalurkan secepatnya.

"Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan tidak terjadi saat harga BBM naik," kata Idham Halik.

Olehnya itu, kata dia, penting dilakukan sosialisasi secara optimal, bahwa pemerintah memiliki solusi yang sebenarnya lebih maksimal dan tepat sasaran dibanding mempertahankan subsidi BBM yang selama dinikmati semua kalangan atau tidak tepat sasaran.

"Jadi, BBM bersubsidi ini ditarik karena tidak tepat sasaran," katanya. []