News Rabu, 31 Desember 2025 | 16:12

Kabarnya Prabowo akan Tutup PT TPL pada Januari 2026

Lihat Foto Kabarnya Prabowo akan Tutup PT TPL pada Januari 2026 Salah satu spanduk seruan tutup PT TPL saat kegiatan berlangsung di Tugu Proklamasi, Jakarta pada 18 Agustus 2025. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Medan - Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan memberikan kabar penting di ujung tahun 2025. Kabarnya, Presiden Prabowo Subianto bakal menutup PT Toba Pulp Lestari atau PT TPL pada Januari 2026. 

Kabar itu diungkap ephorus di akun Facebook resminya pada Rabu, 31 Desember 2025. Ephorus membuat status dengan judul huruf kapital: "KABAR BAIK DARI ISTANA: HARAPAN BARU MENYONGSONG TAHUN BARU".

Ditulis, di penghujung tahun 2025, dia mengajak semua pihak berhenti sejenak dan meneduhkan hati, berdoa secara khusus bagi keselamatan dan kesejahteraan Ibu Pertiwi—alam ciptaan, seluruh makhluk, dan umat manusia—dalam memasuki serta menjalani tahun 2026 dan hari-hari selanjutnya.

"Kemarin sore saya sungguh bersukacita menerima kabar melalui sambungan telepon dari seorang tokoh yang kita hormati, bahwa Bapak Presiden pada tanggal 25 Desember lalu telah menyampaikan secara langsung kepada beliau rencana penutupan PT TPL pada Januari 2026," tulis ephorus.

"Bapak Presiden memandang langkah ini sebagai jalan terbaik bagi pemulihan alam dan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara, khususnya wilayah Tapanuli," imbuhnya. 

Untuk itu ephorus mengajak semua pihak agar terus mengiringi Presiden Prabowo dengan doa, agar senantiasa diberi kesehatan, kebijaksanaan, dan keteguhan hati dalam memikirkan serta mengupayakan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Ditegaskannya, apabila pada 2026 PT TPL benar-benar ditutup, bukan perkara menang atau kalah antara pihak yang mendukung dan yang menolak tutup TPL. 

"Ia adalah sebuah kemenangan bagi alam semesta, tempat kita semua hidup, bertumbuh, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya serta kemuliaan bagi Allah Pencipta dan pemilik alam semesta," katanya mengingatkan.

"Kita yang pro dan kontra adalah saudara satu sama lain. Karena itu, marilah kita terus belajar saling menghargai, saling menguatkan, dan saling menopang, demi kebaikan bersama dan masa depan yang lebih lestari bagi generasi yang akan datang," tambahnya. 

Ephorus menyebut, tugas bersama tidak ringan pasca-penutupan, salah satu diantaranya membantu pemerintah mereforestasi hulu sungai dan hutan lindung.

Dia juga mengingatkan, untuk tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan dari berbagai hoaks yang beredar, apalagi sampai menumbuhkan kebencian di dalam hati dan melontarkan hujatan. 

"Kita dipanggil untuk bersikap bijak, jernih, dan bertanggung jawab. Sebagai contoh, dalam beberapa kesempatan saya telah berbicara langsung dengan Bapak Luhut Binsar Panjaitan. Dengan tegas beliau menyampaikan bahwa beliau tidak memiliki saham di PT TPL," tandasnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya