Labuhanbatu Utara - Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Anggota DPR RI Komisi IX menggelar Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Ahmad Dewi Sukur, Labuhan Batu Utara, Sabtu (20/9).
Program MBG resmi diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangkau berbagai wilayah di Indonesia.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional terus memperluas implementasi program Makan Bergizi Gratis. Program ini diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional yang diinisiasi Presiden Republik Indonesia dengan tujuan meningkatkan kualitas gizi ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak usia sekolah. Program ini diharapkan mampu mencetak generasi sehat, produktif, dan berdaya saing dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Program MBG sejalan dengan pentingnya asupan gizi sejak dini dalam kehidupan bayi yang baru lahir. Adapun program MBG akan menyasar pada empat kelompok penerima manfaat yakni siswa sekolah PAUD-SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Anggota Komisi IX DPR RI Sihar PH Sitorus menegaskan bahwa perhatian utama harus diberikan pada periode emas bayi yang baru lahir. Untuk itu asupan gizi sejak dini sangat menentukan bagi pertumbuhan seseorang.
“Jika gizinya tercukupi sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, maka anak akan tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Sosialisasi program MBG ini juga menjadi momentum dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan program MBG.
“Makan Bergizi Gratis bukan sekadar program bantuan, tetapi investasi masa depan bangsa. Mari kita sukseskan bersama menuju Indonesia Emas 2045,”
Ia juga menekankan bahwa program MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi kemiskinan melalui masyarakat yang lebih sehat dan berdaya saing.
Bukan hanya dirancang untuk meningkatkan gizi masyarakat, program MBG juga dapat meningkatkan perekonomian warga lokal. Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional Teguh Supargandi menjelaskan empat pilar utama BGN, yaitu:
Swasembada pangan untuk mendorong ekonomi lokal.
Percepatan realisasi MBG melalui Sentra Bahan Baku Gizi (SBBG).
Penciptaan SDM berkualitas.
Pertumbuhan ekonomi yang merata.
Kemudian, Rejeki Ansari Sinaga, Sekcam Kualuh Hulu, menekankan pentingnya peran masyarakat dan pemerintah daerah.
“Di Kecamatan Kualuh Hulu sudah terbentuk satu SBBG, namun masih ada wilayah yang perlu segera membentuk SBBG agar distribusi makanan bergizi merata,” tegasnya.
Ia mengajak masyarakat berperan aktif, baik sebagai penyedia bahan baku lokal, tenaga kerja, maupun relawan, demi terciptanya generasi sehat dan cerdas.
Program MBG tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan anak, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi. []