Daerah Senin, 04 April 2022 | 13:04

Banjir di Bolaang Mongondow Timur, Tiga Rumah Rusak Berat

Lihat Foto Banjir di Bolaang Mongondow Timur, Tiga Rumah Rusak Berat Banjir melanda Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebanyak 110 rumah warga di empat desa terendam pada Senin, 14 Maret 2022 sore pukul 17.15 WIB. (Foto: Ilustrasi)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Satu desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, terdampak banjir yang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu pada Minggu, 3 April 2022. Debit air memicu tanggul Sungai Lonsiow jebol. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow melaporkan Desa Motongkad Utara, Kecamatan Nuangan, dilanda banjir yang berlangsung pada pukul 15.00 waktu setempat. 

Kerusakan rumah warga berjumlah 8 unit, dengan rincian rusak berat 3 unit dan rusak sedang 5 unit. Meskipun terjadi kerusakan, tidak ada laporan warga desa yang menjadi korban insiden tersebut.

Selain mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, banjir juga berdampak di sektor ekonomi. 

Sebanyak 7 unit tempat usaha milik warga mengalami kerusakan. Pihak BPBD belum merinci tingkat kerusakan tempat tersebut. 

Baca juga:

Banjir Bandang di Sumbawa NTB Akibat Alih Fungsi Lahan

Merespons kejadian saat itu, petugas gabungan segera melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Di samping itu, BPBD yang dibantu TNI, Polri dan dinas terkait membuka akses jalan yang terhalang oleh rumah hanyut.  

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan. 

Prakiraan cuaca pada esok hari, Selasa, 5 April 2022, wilayah Nuangan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir. 

Sedangkan secara umum, peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Utara pada esok, Selasa, 5 April 2022, wilayah ini berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. 

Warga dapat mengakses sumber informasi resmi cuaca atau pun potensi bahaya yang ada di sekitar, seperti inaRISK atau pun info BMKG. 

Menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, setiap keluarga dapat menyiapkan rencana kesiapsiagaan, antara lain tas siaga bencana dan rencana evakuasi.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya