Daerah Senin, 30 Juni 2025 | 22:06

Bontang Kuala Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit

Lihat Foto Bontang Kuala Masih Jadi Destinasi Wisata Favorit Suasana di salah satu destinasi wisata di Bontang Kuala.
Editor: Yohanes Charles

Bontang - Pesona Bontang Kuala sejak dulu tidak pernah pudar. Kampung yang berada di atas air itu selalu menjadi pilihan warga Kota Taman untuk bersantai. Menikmati angin laut ditemani jajanan yang dijual warga lokal di sana. Utamanya di daerah pelataran. Daerah itu menjadi tempat utama masyarakat untuk bersantai.

Alhasil, ekonomi masyarakat setempat pun terus terdongkrak. Berbagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pun hadir. Mulai dari olahan makanan laut: terasi, ikan asin dan olahan lainnya sampai pernak pernik pun dijual di sana.

Tidak hanya masyarakat lokal yang berdagang di sana. Ada juga pedagang di luar masyarakat Bontang Kuala yang memutuskan untuk berdagang di sana. Sebab, kondisi saat ini yang lebih ramai dari sebelumnya. Bahkan, masyarakat dari kota lain pun datang ke sana.

“Saya bukan warga lokal sini. Rumah saya agak jauh dari sini. Tapi, semenjak renovasi dari Pemkot Bontang, pengunjung yang datang ke sini semakin ramai,” kata Jay Verdade, salah satu pedagang kopi yang di pelataran Bontang Kuala, Sabtu 28 Juni 2025.

Menurutnya, saat ini pelataran Bontang Kuala lebih ramah terhadap pengunjung. Kayu-kayu yang rusak sudah diganti. Panggung yang dulu ada, sekarang sudah dihilangkan. Kondisi itupun membuat daerah itu terlihat lebih luas dari sebelumnya. Anak-anak lebih leluasa berlarian.

Tidak hanya pertumbuhan UMKM, tingginya pengunjung yang datang ke daerah itu, membuat masyarakat memutuskan untuk membangun tempat penginapan atau villa. Ada yang dibangun berdekatan dengan rumah masyarakat setempat, ada juga yang terpisah. Sehingga, harus menggunakan perahu untuk ke sana.

“Selama saya jualan di sini, penghasilan saya bisa naik berkali lipat. Karena, yang datang ke sini ada juga dari mereka yang menginap di villa warga. Saya melihat, perekonomian masyarakat setempat bergerak cukup pesat. Tidak hanya masyarakat setempat, tapi Bontang secara keseluruhan,” ungkapnya. 

Ia menjelaskan, dirinya berjualan di pelataran itu hanya tiga jam. Setelah itu, ia dan temannya berpindah tempat. Gerobak yang mereka gunakan didorong oleh motor listrik. Alhasil, mobilitas berjualannya bisa lebih cepat dan mudah.

“Kalau dibandingkan dengan daerah lain, tiga jam saja kami jualan di sini (pelataran Bontang Kuala), penghasilan kami bisa dua kali lipat. Itu kalau ramai. Tapi, kalau sepi pengunjung pun masih bisa lebih tinggi 30 persen dari daerah lain. Kami jualan di tiga lokasi: Bontang City Mall, Pasar Rawah Indah dan di Gunung Sari,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Rita Atin Widiarti mengakui, wisata Bontang Kuala saat ini memang lagi diminati oleh wisatawan. Tidak hanya wisatawan lokal, tapi wisatawan dari daerah lain pun datang ke berwisata di Bontang Kuala.

Namun, dia menegaskan, saat ini pembangunan pelataran itu belum selesai. Masih ada lagi yang harus dibenahi. Seperti pembangunan kios untuk para pedagang UMKM. Serta beberapa bangunan lain yang akan ditambahkan. Sehingga, daerah pelataran itu bisa lebih rapi. 

“Dulu kan ada kios sebenarnya untuk para pedagang. Tetapi kami bongkar. Karena ada perbaikan lantainya kan. Panggung yang dulu ada juga kami bongkar. Tapi, nanti kami akan bangun lagi. Hanya saja tempatnya di mana, kami masih belum tahu. Termasuk dermaga dan tempat ibadah juga akan dibangun,” ungkapnya.

Menurutnya, karena Kota Taman lebih dikenal dengan keindahan lautnya, sehingga, Pemkot Bontang juga akan mengembangkan wisata susur pantai. Masyarakat akan menikmati keindahan Bontang Kuala dari sisi yang berbeda. Mereka melihat langsung dari perahu yang disiapkan.

Dia pun berharap, destinasi wisata di Bontang Kuala bisa semakin diminati wisatawan. Segala potensi pariwisata di sana mulai diangkat. Seperti wisata religi. “Di sana kan ada salah satu masjid tertua di Bontang. Itu bisa juga kita angkat. Juga nanti akan kami buat masjid terapung,” terangnya.

Wisatawan yang datang ke sana juga seolah dimanjakan. Sebab, jarak yang jauh antara parkiran mobil dengan pelataran bukan lagi menjadi masalah. Wisatawan tidak lagi harus jalan kaki dengan jarak yang jauh. Pemkot Bontang juga menyediakan becak motor (Bentor).

“Ada bentor disiapkan. Masyarakat setempat kami berdayakan untuk mengoperasikan bentor itu. Sehingga, bisa jadi pendapatan baru juga buat mereka. Bentor itu bisa mengangkut maksimal enam orang sekali jalan. Saat ini, sudah cukup banyak bentor di sana,” ungkapnya.

Sayangnya, Disporapar Bontang belum memiliki data pasti terkait jumlah wisatawan yang datang ke Bontang Kuala. Selama ini wisatawan hanya dihitung dari jumlah kendaraan yang datang. “Kalau data pastinya kami tidak pegang. Data itu ada di Dishub Bontang,” bebernya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya