News Sabtu, 26 Februari 2022 | 10:02

Bupati Pasaman Barat Tetapkan Masa Tanggap Darurat Pascagempa M 6,1

Lihat Foto Bupati Pasaman Barat Tetapkan Masa Tanggap Darurat Pascagempa M 6,1 Gedung sekolah rusak pascagempa magnitudo (M) 6,1 di sejumlah wilayah Sumatra Barat (Sumbar) pada Jumat, 25 Februari 2022 pukul 08.39 WIB. (Foto: BNPB)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor: 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. 

Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022. 

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak, antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga. 

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendrajoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima oleh Gubernur Sumatra Barat pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Kepala BNPB ingin memastikan dukungan sumber daya, perangkat dan alat utama dalam penanganan darurat. 

Baca juga: Gempa Sumbar, 8 Orang Meninggal, Enam Ribu Warga Mengungsi

Selain itu, Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentuk dan berkoordinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB. 

Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, prioritas utama dalam 7 x 24 jam ke depan, yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa. 

Diketahui, sebanyak 6.002 warga Sumatra Barat mengungsi akibat dampak gempa M6,1 yang terjadi pada Jumat, 25 Februari 2022 pukul 08.39 WIB. 

Sebagian besar warga mengungsi tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat.

Data BNPB per Sabtu, 26 Februari 2022 pukul 02.35 WIB, mencatat total warga meninggal dunia 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang. 

Baca juga: Sebanyak 103 Rumah Rusak Berat Akibat Gempa M 6,1 Sumatra Barat

Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5.000 warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali. 

Masih di Pasaman Barat, warga meninggal dunia 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang. Petugas masih terus memutakhirkan data dampak gempa tersebut. 

Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang dan mengungsi 1.000 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor. 

Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat. 

Di wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya