Jakarta - Danny Siregas menghujat habis Presiden Jokowi akibat dugaan politik dinasti yang kini sedang dibangun di keluarganya.
Denny Siregar mengatakan, Presiden Jokowi terkesan mendorong semua anaknya terjun ke dunia politik dan merebut kekuasaan.
“Kenapa pak Jokowi tidak melarang saja anaknya yang belum cukup umur sesuai konstitusi supaya tidak ikut Pilpres 2024 ini,”tegas Denny Siregar di akun YouTube Time Line with Denny Sitregar yang dikutib Laman, Minggu, 15 Oktober 2023.
Kata Denny, padahal Jokowi tau, kalau iparnya yang menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
“Apakah bapak juga menikmatinya? dengan dalih demokrasi. Dengan dalih biarkan rakyat yang memilih, tapi konstitusi yang bilang bahwa anak bapak belum cukup umur, koq itu ditabrak juga,”tegas Denny Siregar.
“Itukan munafik namanya. Itukan namanya bermuka dua,”tegasnya menambahkan.
Menurut Denny Siregar tidak ada satupun yang membuat banyak orang nyaman. Semua orang akan menuduh keluarga Jokowi terlibat dengan ini semua.
"Semuanya terlihat disetting untuk memuluskan itu semua. Baliho-baliho, deklarasi-deklarasi palsu, karpet merah semuanya disiapkan untuk menyambut keputusan Mahkamah Konstitusi ini,”tutur Denny.
Dia pun bertanya, apakah semua masyarakat bodoh dengan semua ini, apakah juga masyarakat tidak curiga dengan ini semua.
“Apakah saya salah kalau ini petandingan berjalan dengan fair, bahwa Mahkamah Konstitusi, polisi semua alat negara hanya menjadi wasit saja. Bukan menjadi pemain juga,”sesal Denny.
“Apakah saya salah kalau di awal saja sudah berpihak, maka ketika nanti di garis finish pertandingan ada perselisihan, apakah bisa netral, atau sudah disetting untuk memenangkan seseorang?,”tanyanya lagi.
Dia mengaku muak dengan semua ini bahkan kata Denny mungkin masyarakat juga sangat muak.
“Muak melihat kotornya cara-cara untuk memenangkan pertandingan. Muak melihat orang-orang yang haus kekuasaan dan menghalalkan segala cara. Muak melihat reformasi yang dulu dipejuangkan dengan borban nyawa mahasiswa, harus dihancurkan sekarang?,”kesal Denny.
Dia mengaku memakai ikat kepala untuk menunjukkan sikap pribadinya, ngak terkait dengan dukungan kepada siapapun.
“Saya muak mungkin sudah sampai level pengen muntah,”tegasnya menambahkan.
Dalam pertandingan, apapun dan siapapun lawannya Denny mengaku tak pernah takut kalah.
“Saya hanya marah, ketika ada potensi rusaknya aturan-aturan negara hanya karena nafsu berkuasa. Kalau aturan itu dilanggar, maka rusaklah semua pondasi bernegara kita,”tegas Denny.
Dia pun berharap Mahkamah Konstitusi bijak dalam mengambil keputusan dan memperkirakan dampak buruk yang akan terjadi.
“Ingat pak hakim, jabatan itu sementara. Kalian adalah wakil Tuhan di dunia, pertanggung jawabannya itu jauh lebih berat dari kami orang biasa. Dan jangan jual itu dengan harga murah. Jangan sampai rasa muak ini menjadi muntah,”pungkasnya. []