Jakarta - Pegiat media sosial Denny Siregar menanggapi kegegeran warganet perihal FPI Reborn menyatakan sikapnya mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Menurut pria yang kerap disebut sebagai BuzzeRp itu, nuansa Pilpres 2024 mendatang bisa saja seperti Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu yang kental akan nuansa politik identitas.
"Siap-siap politik ayat dan mayat lagi di Pilpres 2024 nanti," kata Denny Siregar melalui akun Twitter-nya dikutip, Senin, 6 Juni 2022.
Baca juga: Isi Surat Waspadai FPI Palsu Gelar Aksi Dukung Anies Presiden di Patung Kuda
Dalam kicauan lainnya, Denny mengaku makin bersemangat untuk melawan pihak-pihak yang kerap menyuarakan politik identitas.
Foto sejumlah massa mengatasnamakan FPI dukung Anies untuk Presiden 2024 dalam aksi di Patung Kuda, Monas, Jakarta, Senin, 6 Juni 2022. (foto: Twitter).
"Jadi kita tau kan, siapa yang harus kita lawan?? Makin semangat aja gua," ujar Denny menanggapi pemberitaan media online berjudul `FPI Reborn Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.`
Sementara politikus PSI Guntur Romli mengaku sudah tidak kaget lagi dengan munculnya FPI Reborn yang telah menyatakan diri membela Anies pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Menantu Habib Rizieq Tuding Intelijen Gerakkan Aksi FPI Palsu di Jakarta
Sebab, sepak terjang Anies yang suara pemilihnya mengalahkan Ahok pada Pilkada DKI 2017 lalu, bisa menjadi Gubernur Jakarta karena tak jauh dari peran FPI dan Rizieq Shihab.
"Wah ada demo FPI Reborn dukung Pencapresan Anies. Gak kaget sih. Sejak Pilkada DKI Anies berkoalisi dengan FPI & Rizieq. Apa ujungnya pelarangan FPI (Front Pembela Islam) dicabut & Rizieq dibebaskan kan ya?" kicau Guntur Romli.
Di sisi lain, dr. Eva Sri Diana Chaniago yang dikenal sebai oposisi, nampak merasa sangsi dengan keberadaan FPI Reborn yang melakukan aksi hari ini.
"FPI Reborn katanya. Semua dibikin tandingan. Triknya kotor amat," kata dia melalui akun Twitternya.
Sebelumnya, Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhammad Alattas membantah mengerahkan massa untuk beraksi di area Patung Kuda, Jakarta pada Senin, 6 Juni 2022. Terlebih, dalam aksi tersebut massa menggelorakan Anies Presiden 2024. Dia menuding, massa FPI palsu digerakkan oleh intelijen hitam. []