Takalar - Sopir Teman Bus Makassar atau dikenal dengan Bus Trans Mamminasata, bernama Fachrul Moko Ginta (41), meninggal dunia saat sedang menyetir.
Bus yang dikemudikan bernama Fachrul, merupakan rute Panakukang square ke pelabuhan Boddia, Desa Boddia, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.
Diketahui Fachrul Moko Ginta (41), beralamat di Tamarunang, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
Dari keterangan warga, supir Bus Trans Mamminasata itu meninggal dunia di atas bus usai terlibat kecelakaan dengan menabrak 3 mobil minibus.
"Tadi itu mobil bus Trans Mamminasata menabrak tiga mobil minibus, tapi sopir yang membawa bus Trans Mamminasata meninggal dunia di atas mobilnya,"kata Daeng Ngaga, seorang saksi mata,"Rabu 28 Desember 2022.
Daeng Ngaga menjelaskan, warga dan pengguna jalan sempat mengira jika Sang sopir pingsan usai Menabrak mobil lain, sehingga ia terjebak di dalam bus karena pintu dan jendela mobil Bus itu terkunci.
"Kami kira, sopir itu cuma pingsan, jadi warga gedor-gedor jendela dan pintu mobil dari luar, dengan harapan sopir bus itu bisa kembali sadar dan turun dari mobil, ternyata tidak ada respon sama sekali,"tutur Daeng Ngaga.
"Karena tak ada respon makanya kami buka paksa itu pintu bus, setelah beberapa lama, pintunya baru terbuka, dan ternyata Fachrul sudah meninggal dunia,"sambungnya.
Jenazah Fachrul Moko Ginta kemudian dievakuasi ke dalam masjid oleh warga, lalu menghubungi teman dan keluarganya.
Sementara itu, salah seorang teman Facruh yang bernama Ical mengatakan jika almarhum Fachrul Moko Ginta sempat curhat mengenai kondisi kesehatannya.
"Tadi sebelum berangkat mengantar penumpang dari rute Panakukang Makassar menuju pelabuhan Boddia Galesong, Facruh sempat curhat jika dirinya sedang sakit,"Kata Ical, teman Korban.
Saat dalam perjalanan menuju pelabuhan boddia, wajah Fachrul sudah terlihat pucat, namun sebelum tiba di halte Desa Campagaya, tepatnya di jalan masuk PPI beba, Galesong Utara, Fachrul minta air mineral ke saya, katanya dia mau meminum obatnya.
"Fachrul minta air mineral, jadi saya kasih sama roti sekalian untuk di makan, namun fachrul menolak rotinya, dia hanya minum air sekaligus obat yang ia bawa sendiri,"jelas Ical.
"Sempat saya bilang ke Fachrul, cepat sembuh partner, Fachrul pun menjawabnya dengan berkata oke, lalu Fachrul lanjut membawa bus Trans Mamminasata menuju dermaga Boddia, sementara saya turun di halte Desa Campagaya,"beber Ical.
Sementara ketarangan Amiruddin, salah seorang pengendara mobil minibus dengan nomor polisi DD 1655 XA mengaku jika dirinya adalah mobil ketiga yang ditabrak Bus Trans Mamminasata yang dibawa oleh Fachrul Moko Ginta.
Amiruddin menceritakan, dirinya melihat mobil yang dikemudikan oleh almarhum Fachrul dari arah selatan menuju Makassar, mobil itu oleng tidak terkendali dan menabrak tiga mobil minibus.
"Saya yang ketiga di tabrak, memang saya lihat mobil bus Trans Mamminasata itu dari arah selatan, sedangkan kami dari arah Makassar, mobilnya oleng seperti tidak terkendali hingga pada akhirnya menabrak tiga mobil minibus,"Kata Amiruddin.
Lanjutnya, waktu di cek, Fachrul sudah tidak sadarkan diri di atas mobil bus.
"Kita lihat sudah tidak sadarkan diri, jadi kita cungkil pintunya, pas di cek kondisinya, ternyata sudah meninggal,"tutur Amiruddin.
"Tidak ada penumpang di atas saya lihat, cuma supir sendirian. Kejadiannya sekitar pukul 20.30 Wita,"sambungnya.
Jenazah Fachrul Moko Ginta, telah dievakuasi oleh pihak keluarga ke rumah sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan visum.
Sementara mobil bus Trans Mamminasata dan tga mobil minibus yang ditabrak, kini ditahan Satlantas Galesong Utara Polres Takalar. []