Jakarta - Pelopor musik progesif Indonesia, Discus kembali meramaikan jagat permusikan Indonesia usai vakum merilis karya selama sekian lama. Tak tanggung-tanggung, unit bentukan 1996 ini merilis boxset berisi 3 CD sekaligus sebagai epic comeback-nya.
Dirilis oleh Disk Union Jepang, boxset ini berisi 3 album yakni album 1st Remastered dengan bonus track Contrasts live at World Music Festival GKJ 2005 feat I G Kompiang Raka. Kemudian ada pula album ...Tot licht! dengan bonus trek System Manipulation live at Zappanale Festival Jerman 2009 feat Andien dan I G kompiang Raka.
Terakhir ada Album Live in Switzerland, the official bootleg berisi rekaman konser Discus di ProgSol Festival Switzerland 2005. Konser ini direkam oleh Jurg Naegeli, mantan bassist band metal Krokus yang pada saat itu telah menjadi salah satu sound engineer terbaik Switzerland.
Usai dilepas ke pasaran, karya ini langsung berhasil duduk di no. 4 best seller di Disk Union Japan`s All Genre international chart.
Box set ini juga lah yang menjadi momentum Discus kembali bermusik setelah ditinggalkan oleh 3 personilnya yang telah berpulang terlebih dahulu yaitu Anto Praboe, Kiki Caloh dan terakhir Eko Partitur.
Melihat sambutan publik terhadap box set Discus, Iwan Hasan sang leader dari Discus langsung mencanangkan untuk membuat single baru sebagai lanjutan dari box set yang beredar juga merencanakan album baru yang sebagian besar musiknya sudah diciptakan oleh Iwan sejak 2007.
Pelopor musik progesif Indonesia, Discus. (Foto: Istimewa)
Discus sendiri merupakan unit progresif yang agak kurang mendapat tempat di negeri sendiri, namun namanya harum di luar negeri. Sepanjang karier, mereka kerap mengisi panggung-panggung megah berkelas internasional di berbagai negara di dunia.
Sebut saja Expose Concert Series di Menlo Park, California, Knitting Factory di New York, dan ProgDay di North Carolina. Semuanya digelar di Amerika Serikat pada tahun 2000 lalu.
Discus juga pernah tampil dalam BajaProg di Baja, Meksiko tahun 2001, Progsol di Pratteln, Swiss tahun 2005, dan FreakShow di Wurzburg, Jerman tahun 2005. Mereka tampil pula di festival Zappanale di Bad Doberan, Jerman, pada tahun 2009 silam.
Konsep musik progressive Discus dianggap mempunyai ciri khas unik mengandung elemen rock, jazz, klasik avant-garde, dan etnik Indonesia.
Discus meraih dua piala AMI Award 2004, yaitu untuk lagu Anne dalam kategori "karya musik rock progresif terbaik", dan juga untuk album ...Tot Licht! dalam kategori "Produksi karya musik rock progresif terbaik".
Baca juga: Afgan Resmi Lepas Album Berbahasa Inggris Kedua Berjuluk Sonder
Baca juga: Angkat Tema Crab Mentality, Vikri and My Magic Friend Lepas Single Pengen Ini Itu
Album-album Discus tak hanya diedarkan di Indonesia, melainkan di berbagai negara termasuk Mexico, Italia, Prancis, hingga Jepang. []