Jakarta - Deklarator Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) Mukhtar Ansori Attijani menanggapi sindirian Ernest Prakasa terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang diduga menganggap RI-1 plintat-plintut kala menjawab ramainya usulan perpanjangan masa jabatan presiden.
Saat berkicau di Twitter, Ernest yang menimpali konten Narasi Newsroom itu turut menyeret Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang saat ini sudah menjadi wali kota terpilih.
Menurut Mukhtar, pendapat Ernest sangat tidak pantas dikemukakan di sosial media (sosmed). Sebab, atas nama demokrasi Presiden Jokowi jelas tidak menyoalkan pengusulan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden.
Baca juga: KOBAR Sentil HNW Soal Aspirasi Perpanjangan Jabatan Presiden: Harusnya Membaca dengan Baik
"Pernyataan pak Jokowi soal kebebasan berpendapat ditanggapi Ernest seolah berubah-ubah, dikait-kaitkan dengan anak dan menantu Pak Jokowi yang menjadi Kepala Daerah,” kata Mukhtar dalam keterangan tertulis diterima Opsi di Jakarta, Kamis, 17 Maret 2022.
Mukhtar menilai pendapat Ernest yang diduga membandingkan pernyataan Presiden Jokowi tentang demokrasi namun di sisi bersamaan justru menyeret anak dan mantunya yang kini menjadi kepala daerah, tidak ada kausalitasnya. Dia berpendapat, Presiden Jokowi jelas sudah taat kepada konstitusi.
Mukhtar pun memandang sosok Jokowi sebagai seorang demokratis sejati yang menghargai kebebasan berpendapat di dalam negeri.
"Tidak ada kaitan dengan anak dan menantu beliau yang menjadi kepala daerah karena kepala daerah kan dipilih oleh rakyat yang tidak bisa diintervensi siapapun,” katanya.
Jadi sikap Presiden terkait hak demokrasi rakyat untuk menyatakan pendapatnya menyoal perpanjangan masa jabatan presiden, lanjut Mukhtar, harus dilihat dari sisi normatif bahwa Jokowi menghargai pendapat rakyat dan sekaligus menghormati konstitusi.
Baca juga: KOBAR Pasang Baliho #2024SetiaBersamaJokowi di Pekanbaru, Riau
“Kenapa Ernest tidak menyoal anak pejabat lainnya yang juga menjadi kepala daerah ataupun anggota dewan. Ada sederetan panjang data soal ini, tapi tidak satupun disinggung oleh Ernest. Jelas sekali Ernest melakukan standar ganda dari pendapatnya,” kata Mukhtar.
Seperti diketahui Ernest yang mengaku sebagai pendukung Jokowi 2 periode itu sempat menyindir sikap Jokowi terkait perpanjangan masa jabatan presiden.
"Anak & menantu saja jadi kepala daerah. Ga kaget lah," sindir Ernest Prakasa melalui akun Twitternya pada 6 Maret 2022.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut usulan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan adalah bagian dari demokrasi.
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” kata Jokowi, Jumat, 4 Maret 2022. []