Jakarta - Starlink, internet satelit milik Elon Musk dikabarkan akan segera beroperasi di Indonesia.
Elon telah meluncurkan enam satelit pertama yang akan menawarkan internet secara global.
Meski begitu, Elon Musk menyatakan teknologi ini masih memiliki kekurangan.
Dilansir dari Gadgets Now, tujuan awal satelit ini diluncurkan yaitu sebagai penyedia internet di area yang tidak memiliki jaringan.
Layanan ini mirip dengan apa yang ditawarkan Apple pada iPhone.
“Enam satelit Starlink dengan kemampuan Direct to Cell akan memajukan konektivitas global dan membantu menghilangkan zona mati yang tidak memiliki internet,” ungkap SpaceX.
Layanan ini hanya mendukung kurang lebih 7 Mbps dan gelombangnya sangat besar.
Jadi meskipun ini adalah solusi bagus bagi lokasi yang tidak memiliki koneksi internet.
"Teknologi ini sulit untuk bersaing secara signifikan dengan jaringan seluler bumi yang sudah ada,” tambah Musk.
Berdasarkan pernyataan Musk, kecepatan 7 Mbps masih jauh lebih rendah jika dibandingkan operator telekomunikasi di beberapa negara.
Sebagai contoh, menurut laporan Ookla, Uni Emirat Arab menawarkan kecepatan internet rata-rata 324,92 Mbps.
Dengan beberapa perangkat yang terhubung ke satu pancaran 7 Mbps, kemungkinan akan ada berdampak pada kecepatan internet di setiap perangkat.
Selain itu, satelit-satelit ini bertujuan menyediakan akses ke teks, suara, hingga data untuk ponsel LTE di seluruh dunia di mana layanan teks akan tersedia mulai tahun ini.
Teknologi Direct to Cell juga akan menghubungkan perangkat IoT (Internet of Things) dengan standar LTE.
Namun untuk bisa menggunakan layanan ini, pengguna harus menunggu satu tahun lagi pada 2025.
Kemampuan Direct to Cell ini memiliki modem eNodeB canggih yang berfungsi seperti menara telepon seluler di luar angkasa.
Hal ini memungkinkan integrasi jaringan yang mirip dengan mitra roaming standar.
Namun Starlink harus bermitra dengan operator jaringan seluler untuk dapat mengintegrasikan layanan mereka ke dalam jaringan seluler yang ada.
Sedangkan kedatangan Starlink di Indonesia telah mendapat respon baik dari berbagai operator dan mendukung adanya jaringan satelit ini untuk segera hadir di Indonesia pada tahun 2024. []