Medan - Kepolisian Resor (Polres) Dairi, Sumatera Utara (Sumut), mengungkap motif dibalik pengiriman dua buah peti mati yang pada salib kayunya bertuliskan tiga nama.
"Motifnya kecewa karena pada Pilkades di Desa Paropo, calon yang didukung oleh tersangka yakni Bongga Erwinson Situngkir mengalami kekalahan," beber Kepala Polres Dairi, AKBP Wahyudi Rahman, Senin, 6 Desember 2021.
Dari hasil pemeriksaan, sambung Wahyudi, tersangka mengaku sangat optimis bahwa calon yang didukungnya akan menang. Namun ternyata, tersangka pun merasa banyak keluarga dekatnya yang tidak mendukung.
"Tersangka ini adalah WS, 35 tahun, warga Dusun 2 Siharakkan, Desa Paropo, Kecamatan Silahi Sabungan, Dairi. Selain mengirim peti mati atas namanya sendiri, tersangka juga mengirim peti mati atas nama Faisal dan Jesi Situngkir pada Senin, 29 November 2021," terangnya.
Peti mati itu, tambahnya, dipesan via HP kepada seorang pengusaha di kawasan Tiga Panah, Kabupaten Karo seharga Rp 1.800.000 per buah.
"Satu peti seharga Rp 1.800.000. Dan yang dikirim ada dua peti berarti senilai Rp 3.600.000. Kepada pengusaha peti itu, tersangka berjanji akan membayarnya setelah tiba di tempat tujuan yakni Desa Paropo," katanya.
Sebelumnya, sebuah video menghebohkan publik dan jagad maya. Betapa tidak, dua peti mati beserta kayu salib bertuliskan tiga nama orang yang masih hidup, dan diketahui sebagai tim sukses salah satu calon kepala desa di Kabupaten Dairi, Sumut, viral di media sosial.
Tiga nama yang tertulis pada kayu salib peti mati itu adalah Waldiman Sijabat atau WS, dan dua lainnya yakni Faisal/Jesi Situngkir. []