Jakarta - Papua">Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri meminta perusahaan menghentikan pembangunan base transceiver station (BTS) khususnya di daerah rawan gangguan keamanan termasuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Penghentian pembangunan BTS ini setelah terjadinya kasus pembantaian terhadap karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di pedalaman Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Rabu, 2 Maret 2022 lalu.
"Memang saya sudah perintahkan untuk menghentikan pembangunan BTS di sejumlah daerah yang rawan gangguan keamanan," kata Irjen Fakhiri di Jayapura, Minggu, 13 Maret 2022.
Dia menjelaskan ada beberapa daerah di Papua yang rawan gangguan keamanan. Selain Kabupaten Puncak, juga ada Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Puncak Jaya, Intan Jaya, dan Kabupaten Nduga.
Fakhiri berharap perusahaan yang mengerjakan pembangunan, bukan hanya BTS, hendaknya memberitahukan keberadaan mereka kepada aparat keamanan.
"Jangan datang diam-diam, iya, kalau selama pengerjaan berlangsung aman. Akan tetapi, bila sebaliknya, ada gangguan keamanan hingga menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Diharapkan pula bahwa hal itu diterapkan oleh pihak perusahaan yang lakukan pembangunan di Papua.
Bila aparat keamanan mengetahui keberadaan mereka, menurut dia, ada indikasi meningkatnya masalah keamanan dapat segera menentukan langkah-langkah agar dapat mengamankan karyawannya.[]