Mamasa - Keluarga korban pembunuhan di Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), desak polisi segera usut kasus tersebut.
Hal tersebut disampaikan salah seorang keponakan korban, Azarella Yakhin Samoja, saat diwawancarai Opsi.id, Minggu, 7 Agustus 2022.
Azarella Yakhin mengungkapkan, pihak keluarga menunggu kepolisian dalam melakukan penyelidikan kasus tersebut.
"Kami beri waktu dua kali 24 jam untuk mengungkap kasus ini," kata Azarella Yakhin.
Ia juga mengungkapkan, pihak keluarga akan tetap menunggu di lokasi kejadian, sampai ada titik terang dari penyelidikan polisi.
"Yang datang saat ini, masih seperempat dari keluarga. Kalau polisi tidak segera mengungkap kasus ini akan lebih banyak keluarga yang membanjir lokasi kejadian," katanya.
Azarella Yakhin berharap, pihak kepolisian lebih serius dalam menangani kasus pembunuhan tersebut.
"Ini tidak boleh dibiarkan. Ini sangat biadab," tegas Azarella Yakhin.
Sebelumnya, sepasang suami istri ditemukan tewas di dalam rumahnya Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Peristiwa nahas tersebut terjadi tepat di depan SMPN 1 Aralle, Mamasa, Sulbar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Opsi.id, peristiwa tersebut diperkirakan terjadi tadi malam.
Warga tersebut diketahui bernama Pore Padang, 60 tahun, dan istrinya Sabriani, 50 tahun.
Anak kedua korban, Manda mengungkapkan, dirinya mendapati kedua orang tuanya tewas bersimbah darah sekira pukul 07.30 Wita tadi pagi.
"Setelah saya keluar dari kamar, saya dapati mereka terbaring kaku di lantai," kata Amanda kepada Opsi.id, Minggu, 7 Agustus 2022.
Tidak hanya ayah dan ibunya, adiknya juga yakni Marvel, 13 tahun, ditemukannya terbaring, namun masih bernapas.
"Adikku sudah dirujuk ke Mamuju tadi pagi," katanya.
Untuk diketahui, suami istri bersama seorang anaknya ditemukan bersimbah darah di ruang tamu depan televisi rumahnya. []