Hukum Rabu, 08 Februari 2023 | 18:02

KKB Lepaskan 15 Pekerja yang Disandera di Nduga Papua

Lihat Foto KKB Lepaskan 15 Pekerja yang Disandera di Nduga Papua Pesawat Susi Air yang dibakar di Nduga, Papua. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Kelompok Bersenjata Kriminal atau KKB yang membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro Nduga, Papua, selain menahan penumpang juga sebanyak 15 orang pekerja. Kini 15 pekerja sudah dibebaskan.

Sementara pilot pesawat nomor penerbangan SI-9368 yang merupakan warga negara (WN) Selandia Baru, Captain Philips M, belum diketahui nasibnya.

Pesawat Pilatus Porter Susi Air semula lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, Selasa, 7 Februari 2023 sekitar pukul 05.33 WIT.

Polisi dan TNI tengah berupaya mengevakuasi 15 pekerja pembangunan puskesmas yang sebelumnya disandera KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya. 

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo dalam keterangannya di Mimika, Papua Tengah, mengatakan, pihaknya masih fokus melakukan evakuasi 15 pekerja yang sudah dilepaskan KKB. 

Pihaknya juga masih menunggu informasi lebih lanjut soal kondisi pilot Susi Air. "Tim gabungan saat ini sedang berupaya mencari informasi," katanya dilansir dari detik.com.

Dia menyebut, faktor komunikasi yang sulit dari lokasi membuat pihaknya belum mendapat informasi utuh.

"Jadi ini kan saya sampaikan tadi bahwa jaringan komunikasi yang ada di Distrik Paro itu sangat terbatas atau sangat minim sehingga informasi sangat susah kami dapatkan untuk kejelasan detail dari kejadian yang ada di sana ya," kata Benny.

Sementara itu 15 pekerja yang disandera kini diamankan di rumah seorang pendeta di Distrik Paro dan sebagian lainnya sudah dievakuasi ke ibu kota Kabupaten Nduga, Kenyam.

Baca juga: Pesawat Susi Air Diduga Dibakar KKB, Nasib Lima Penumpang Belum Diketahui

Mereka disandera setelah dicurigai KKB sebagai anggota intelijen pemerintah. Selanjutnya, para pekerja dilepaskan, namun mereka diminta meninggalkan Distrik Paro.

"Mereka dikumpulkan di awal. Namun setelah itu mereka tidak lagi disandera, tapi mereka sudah disuruh pergi keluar dari wilayah Distrik Paro. Namun mereka tidak bisa berjalan kaki menembus hutan, jadi mereka sementara diamankan di rumah pendeta," katanya.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dalam keterangan pers di Jakarta pada Rabu, 8 Februari 2023 menguatkan keterangan Benny.

"Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan," kata Kapolri.

Disebutnya, terhadap kelompok yang terus melakukan gangguan keamanan tentunya TNI dan Polri sepakat akan melakukan penegakan hukum secara tegas.

Namun bentuk norma-norma yang terkait dengan masalah HAM kata Kapolri, tetap akan diperhatikan.

Penebalan di wilayah-wilayah rawan daerah-daerah merah menjadi atensi aparat sehingga jumlah KKB diharapkan bisa dikurangi. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya