Jakarta - Lintas Resonan kembali hadir sebagai peristiwa musik yang menyalakan semangat kolaborasi dan eksplorasi lintas batas. Diinisiasi oleh kolektif People of the Right Project, ajang ini bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan sebuah gerakan budaya yang menjadikan akar lokalitas sebagai fondasi dalam membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan.
Dengan tajuk "Meretas Batas", Lintas Resonan menjadi ruang terbuka bagi musisi, komunitas, dan penonton untuk bereksperimen dan menyuarakan keberanian artistik.
Setelah sukses menghadirkan kolaborasi ikonik seperti Perunggu X Danilla, Efek Rumah Kaca X Barasuara, dan Sore X Barasuara pada edisi sebelumnya, Lintas Resonan kini melangkah lebih jauh dengan membentuk entitas musik baru bernama Portura.
Terdiri dari Iga Massardi (Barasuara), John Paul Patton alias Coki (KPR, ALI), Fathia Izzati (Reality Club), Bilal Indrajaya, Enrico Octaviano (Lomba Sihir), dan satu mystery guest, Portura menjadi simbol kebebasan musikal yang menolak sekat genre dan ego personal.
Mereka akan membawakan dua hingga tiga lagu dalam aransemen baru yang lahir dari dialog dan semangat eksplorasi.
Visual artist Arswandaru turut memperkaya pengalaman pertunjukan dengan lanskap visual yang dinamis dan berbeda di tiap kota, menciptakan atmosfer yang unik dan tak terulang. Lintas Resonan juga menghadirkan live podcast sebagai ruang pertukaran gagasan lintas disiplin seni kreatif, membahas isu-isu aktual seperti manajemen band dan tantangan industri musik.
Perjalanan Lintas Resonan akan berlangsung di empat kota, dimulai dari Semarang pada 11 Desember 2025 dengan Pyong Pyong sebagai penampil lokal, dilanjutkan ke Bandung pada 8 Januari 2026 bersama Alkateri, kemudian ke Tangerang pada 15 Januari 2026 bersama Tabraklari, dan ditutup di Jakarta pada 22 Januari 2026 bersama The Cottons.
Para penampil lokal bukan sekadar pembuka, melainkan representasi semangat akar yang tumbuh kuat di luar pusat industri.
Bagi Fathia Izzati, Lintas Resonan adalah ruang untuk menyalakan keberanian yang paling mentah dan tulus dari kota-kota yang jauh dari pusat. Sementara Iga Massardi menyebut ajang ini sebagai bentuk kebebasan artistik yang sesungguhnya, tempat di mana batas-batas musikal dihancurkan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Iksal Harizal dari People of the Right Project menegaskan bahwa Lintas Resonan adalah penghormatan terhadap perjalanan panjang kreativitas Indonesia.
Baca juga: Tampil Memukau pada Lintas Resonan, Danilla x Perunggu Banyak Dipuji Penonton
Baca juga: Iga Massardi Umumkan Basajan Sebagai Pemenang Selector! di COMA Baresto
Dengan dukungan penuh dari sponsor, proyek ini diharapkan mampu memantik pergerakan seni kreatif yang berkelanjutan dan terus meretas batas dalam lanskap budaya Indonesia. []