Pilihan Senin, 04 April 2022 | 22:04

Luhut, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan Terowongan ke Gereja Katedral Jakarta

Lihat Foto Luhut, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan Terowongan ke Gereja Katedral Jakarta Menteri Luhut Binsar Pandjaitan dan Prof Nasarudin Umar di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin, 4 April 2022. (Foto: Facebook)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diundang oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasarudin Umar mengunjungi masjid kebanggaan Indonesia tersebut, Senin, 4 April 2022.

Menteri Luhut merasa terhormat atas undangan dan dia diterima langsung sang imam besar.  

"Saya merasa sangat terhormat sekali hari ini bisa diundang dan diterima langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasarudin Umar," tutur Menteri Luhut dilihat di akun Facebooknya. 

Dia mengaku, sudah sering dihubungi Prof Nasarudin agar memiliki waktu untuk mengunjungi masjid nan megah itu. 

Setiba di sana, ujar Menteri Luhut, mereka berdiskusi  tentang beberapa hal. Seperti keberhasilan proses renovasi Masjid Istiqlal setelah menunggu 42 tahun lamanya.

Renovasi terasa istimewa karena terowongan yang menghubungkan antara Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta sudah selesai dibangun. 

"Terowongan ini bukan hanya sebagai simbol persatuan antar umat beragama, tetapi juga sebagai fasilitator ibadah bagi umat Islam dan umat Kristen," ungkapnya.

Prof Nasarudin menyebut, bahwa Masjid Istiqlal saat ini terus berbenah agar bisa berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan umat, bangsa, dan negara.

Diantaranya dengan memfasilitasi calon-calon cendekiawan muslim Indonesia agar bisa menjadi ulama yang terkemuka di masa depan. 

Baca juga:

Luhut Berencana Vaksinasi Massa Usai Salat Tarawih

"Betapa takjub saya mendengar dari beliau bahwa selain bekerja sama dengan Universitas Al Azhar Kairo, Istiqlal juga bekerja sama dengan Harvard University di Amerika Serikat lewat program khususnya, yaitu kajian perempuan. Ini adalah kerja sama yang pertama kali di dunia," imbuh Menteri Luhut. 

Prof Nasarudin mengatakan kepada Menteri Luhut, bahwa dengan adanya program pendidikan ini diharapkan lahir para ulama yang punya pandangan keilmuan yang luas tetapi tetap berwawasan nusantara. 

Baca juga:

Ini 10 Kota Paling Toleran di Indonesia Tahun 2021

Sesuai visi dan misi Prof Nasarudin yang ingin menjadikan Masjid Istiqlal bukan hanya milik umat Islam saja, tetapi juga untuk umat agama lain yang punya keinginan mendiskusikan persoalan-persoalan kebangsaan.

"Saya juga diminta bercerita tentang bagaimana saya disambut dengan begitu akrab oleh Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman," ujar Menteri Luhut.

"Sejujurnya saya merasa malu karena bagi saya keakraban dan sambutan ramah yang Putra Mahkota tunjukkan kepada saya adalah berkat rasa hormat beliau kepada Presiden Joko Widodo," sambungnya. 

Kepada Prof Nasarudin, Menteri Luhut bertutur bahwa dia sudah meminta kepada Putra Mahkota agar `Rumah Indonesia di Makkah` mendapat izin untuk dibangun.

Sebetulnya pembangunan rumah tersebut harus mengubah undang-undang di Kerajaan Saudi, tetapi karena Putra Mahkota berkeinginan punya hubungan baik dengan Indonesia, bisa mendapatkan pengecualian agar bisa dibangun. 

Sebelum meninggalkan Istiqlal, Menteri Luhut menyerahkan kiswah hadiah pemberian dari kunjungan Arab Saudi. 

"Saya merasa tidak pantas menerima hadiah ini karena saya pikir kiswah yang merupakan kain penutup ka’bah ini adalah milik saudara-saudara muslim saya di Indonesia," katanya. 

Menteri Luhut menyebut, jika ada kesempatan dan umur panjang untuk bisa bertemu lagi dengan Pangeran Mohammad Bin Salman, akan meminta kiswah yang lebih besar agar bisa dipajang di Masjid Istiqlal. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya