Daerah Jum'at, 09 September 2022 | 11:09

Mahasiswa KKN Unika Bangun Spot Wisata di Balla Satanetean Mamasa

Lihat Foto Mahasiswa KKN Unika Bangun Spot Wisata di Balla Satanetean Mamasa Proses pembangunan spot wisata yang cocok menjadi tempat berswafoto di Desa Balla Satanetean, Kecamatan Balla, Mamasa, Sulbar. (Foto: Opsi/ist)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Eka Musriang

Mamasa - Berbicara soal wisata hari ini, tentunya kita sudah melihat dibeberapa daerah yang sekarang berkembang karena objek wisatanya.

Misalnya di Toraja dan Bali. Daerah tersebut dikenal dengan objek wisatanya. Namun, itu juga melalui proses yang panjang.

Bukan hanya masyarakat lokal yang berkunjung ke ke Toraja dan Bali, melainkan wisatawan dari beberapa Negara di Eropa dan Amerika, itu karena keindahan alam yang dimiliki.

Hal tersebut lah yang mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tomakaka (Unika) Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), membangun spot wisata dengan memanfaatkan keindahan alam yang ada.

Spot wisata yang cocok menjadi tempat berswafoto tersebut terletak di Desa Balla Satanetean, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulbar.

Desa Balla Satanetean memiliki budaya dan tradisi yang sampai hari ini masih melekat kental di masyarakat dan menjadi kearifan lokal tersendiri.

Koordinator Desa (Kordes) Balla Satanetean mahasiswa KKN Unika Mamuju, Radsan mengungkapkan, destinasi wisata sangat berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi.

"Sehingga, kami berupaya membangun kesadaran masyarakat dan juga pemerintah setempat dengan membangun spot wisata," kata Radsan, Jumat, 9 September 2022.

Ia juga mengungkapkan, sejumlah potensi wisata dapat dikembangkan di Desa Balla Satanetean, Kecamatan Balla, Mamasa, Sulbar.

"Potensi wisata tersebut yakni air terjun tambuk manuk, gunung buntu lemo dan juga beberapa area yang ada di sekitar kantor desa," katanya.

Jika diberikan beberapa ruang, kata Radsan, wilayah tersebut akan menjadi tujuan wisata ataupun tempat berlibur yang menarik.

"Namun untuk mewujudkan ini, tentunya perlu kerja sama semua pihak, baik pemerintah desa maupun masyarakat itu sendiri," kata Radsan.

Bahkan, kata dia, pengelolaan potensi wisata tersebut akan meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

"Masyarakat akan lebih mudah memasarkan hasil bumi dan membuka jasa kepariwisataan," katanya.

Terlebih lagi, membantu pemasaran hasil kreativitas sebagai kearifan lokal masyarakat Desa Balla Satanetean dalam mengolah dan membuat sarung Mamasa dari hasil tenun (ma`tannun).

"Semoga, program kami dengan membangun spot wisata yang cocok menjadi tempat berswafoto ini dapat menarik perhatian masyarakat luar untuk berkunjung ke Desa Balla Satanetean," kata Radsan.

Ia berharap, program tersebut bisa dijadikan sebagai cermin bahwa keindahan alam yang ada di Desa Balla Satanetean memiliki potensi untuk dijadikan sebagai objek wisata yang menarik .

"Alam tak bisa bicara selayaknya manusia, namun alam mampu  memberikan ketenangan dengan sejuta keindahannya," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya