Daerah Senin, 07 Maret 2022 | 15:03

Masjid H Soegianto di Perbatasan Inhu-Inhil Dibangun dengan Pondasi Toleransi

Lihat Foto Masjid H Soegianto di Perbatasan Inhu-Inhil Dibangun dengan Pondasi Toleransi Binton Simanungkalit, Ketua DPC GAMKI Indragiri Hulu. (foto: dok.Opsi).

Jakarta - Peringatan Isra Miraj sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Masjid H Soegianto dan Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Haji Soegianto Indragiri pada Sabtu, 6 Maret 2022, digelar dengan penuh suasana toleransi. Para undangan yang hadir tidak hanya dari tokoh agama Islam, namun juga ada dari tokoh dan pemimpin agama Kristen serta Katolik.

Sejumlah tokoh agama Kristen dan Katolik, seperti pendeta dari berbagai aras Gereja dan jemaat Katolik tampak hadir pada kesempatan itu. Mereka turut mendoakan kelancaran pembangunan Masjid H Soegianto di perbatasan Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil) tepatnya di Desa Keritang, Kecamatan Kemuning Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Acara tersebut diawali dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran oleh dua orang santri kakak beradik dan dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh ustaz Chandra.

Setelah pembacaan doa, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Soegianto Indragiri, Juriah memberikan sambutan. Dia menyampaikan bahwa pembangunan Masjid H Soegianto ini memang mengundang para tokoh agama Islam dan Kristen di dua kabupaten di Provinsi Riau tersebut.

Mengingat, kata Juriah, di lokasi tersebut masyarakat Kristen dan Islam sudah lama hidup berdampingan. Bahkan di depan lokasi pembangunan pesantren juga berdiri bangunan Gereja HKBP.

"Pembangunan masjid dan pesantren ini merupakan cita-cita dari H Soegianto sejak dulu. Namun, cita-cita itu baru bisa diwujudkan oleh anaknya H Yopi Arianto," kata Juriah dalam keterangan pers diterima Opsi di Jakarta, Senin, 7 Maret 2022.

Binton Simanungkalit, Ketua DPC GAMKI Indragiri Hulu. (foto: dok.Opsi).

Juriah berharap pembangunan masjid dan pondok pesantren tersebut bisa dimanfaatkan oleh anak-anak untuk menimba ilmu dengan baik.

Sementara, Wakil Bupati Inhil, Syamsudin Uti yang hadir langsung pada peletakan batu pertama tersebut berterima kasih kepada pihak yayasan yang telah membangun masjid dan pondok pesantren. Menurutnya, pembangunan di wilayah tersebut bisa menangkal paham radikalisme di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, secara khusus dirinya menyampaikan bahwa Pemkab Inhil mendukung penuh pembangunan Masjid H Soegianto tersebut.

"Kita berikan kontribusi yang terbaik terhadap pembangunan masjid dan pesantren ini. Saya yakin dan percaya terhadap keluarga besar H. Soegianto almarhum yang telah ingin membangun tempat lembaga pendidikan yang sangat bermanfaat ini. Atas nama pemerintah daerah saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya," ucapnya.

"Saya mengetahui betul bahwa ini merupakan cita-cita yang dulu ingin diwujudkan oleh abang saya H. Soegianto almarhum. Namun, baru saat ini dapat diwujudkan melalui putranya Yopi Arianto dan keluarga besar H.Soegianto," ujar dia lagi.

Sementara itu, Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Indragiri Hulu, Bynton Simanungkalit yang turut hadir pada acara tersebut mengapresiasi undangan yang disampaikan oleh pihak yayasan kepada tokoh agama Kristen dan Katolik dalam seremoni peletakan batu pertama pembangunan masjid dan pondok pesantren tersebut.

Menurutnya hal ini menjadi sejarah yang penting bagi kedua daerah dalam menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama di dua Kabupaten tersebut.

"Momen ini sejarah bagi kedua kabupaten, kita turut mendoakan agar pembangunan masjid dan pondok pesantren ini bisa berjalan lancar," kata Bynton.

Berkenaan dengan pembangunan pondok pesantren tersebut, ia menilai bahwa sosok Yopi Arianto memiliki visi yang baik sehingga sudah pantas disebut sebagai tokoh pendidikan Riau.

"Beliau peduli dengan pendidikan dan masa depan anak-anak di negeri ini, sudah pantaslah ia disebut sebagai tokoh pendidikan di Riau," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya