Pilihan Selasa, 05 Juli 2022 | 12:07

Ngopi di Siantar, Belum Lengkap Jika Tak Ditemani Roti Ketawa dan Lampet

Lihat Foto Ngopi di Siantar, Belum Lengkap Jika Tak Ditemani Roti Ketawa dan Lampet Ngopi di Kota Pematangsiantar, Sumut. (Foto: Ilustrasi)
Editor: Tigor Munte

Siantar - Salah satu keunikan Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara, adalah budaya nongkrong warganya di kedai kopi. 

Meski zaman sudah kian heboh dengan hadirnya kafe di sana sini, tapi nongkrong di kedai kopi lebih familiar dan nikmat.

Banyak kedai kopi di kota terbesar nomor dua di Sumatra Utara ini masih menjadi lokasi nongkrong favorit, terutama orang dewasa.

Di kedai ini biasanya lebih terjalin komunikasi dan interaksi sesama pengunjung, karena memang saling kenal. Kedai kopinya lebih humanis.

Berbeda di kafe yang lebih modern, pengunjung cenderung tidak saling kenal. Sesama pengunjung kerap lebih asyik dengan gadget masing-masing, sembari menikmati sajian kuliner yang dijajakan kafe.

Nah, di kedai atau warung yang lebih humanis, yang masih cukup banyak ditemukan di sudut-sudut Kota Pematangsiantar, pengunjung menyesap kopi sambil mengobrol, terutama pagi dan sore hari.

Pada siang hari, pengunjung kedai cenderung tidak terlalu ramai meski tetap selalu ada. Siang hari tentu lebih banyak beraktivitas sesuai profesi masing-masing.

Saat menyesap kopi atau menyeruput kopi sambil ngobrol ngalor-ngidul, biasanya selalu ditemani camilan

Baik yang disediakan pemilik warung, atau dibeli dari penjual yang tak jauh dari warung atau sengaja dibeli dan dibawa ke warung.

Baca juga:

Ayo, Olahraga Pagi dan Bahagia di Car Free Day Siantar

Dan, camilan itu tak akan dimakan sendiri oleh si pembeli. Akan dihaturkan di atas meja dan silakan siapa saja yang duduk di warung untuk menyantap bersama, asyik tentu.

Camilan yang khas di Kota Pematangsiantar dan cukup dikenal sampai ke seantero negeri, seperti Roti Ketawa, Roti Ganda, Gorengan, dan Kue Lampet.

1. Roti Ketawa

Roti ketawa khas Kota Pematangsiantar. Berwarna coklat, memiliki bentuk bulat. Ada belahan di permukaan kue yang membuat kue ini tampak seperti sedang tersenyum atau tertawa. 

Roti Ketawa. (Foto: Ist)

Sekilas Roti Ketawa mirip Onde-onde, karena berbalut biji wijen. Oleh karena ini, ada yang menyebut kue ini Onde-onde Ketawa.

Salah satu ciri khas dari Roti Ketawa ini, yaitu toping wijen. Wijen atau sesam atau bijan merupakan tanaman semak semusim dan tergolong dalam famili Pedaliaceae. 

Tanaman wijen tumbuh pada daerah tropis. Biji wijen umumnya digunakan sebagai bahan masakan, ekstrak merupakan sumber minyak nabati. 

Menemukan Roti Ketawa khas Pematangsiantar mudah ditemukan seperti di Jalan Asahan, Parluasan eks Terminal Sukadame, atau di toko-toko roti.

2. Roti Ganda 

Ini bisa disebut sudah menjadi legenda. Roti ini sudah ada sejak tahun 1979. Roti Ganda merupakan camilan yang sudah menjadi incaran pengunjung dari berbagai daerah di Tanah Air.

Roti Ganda. (Foto: Ist)

Ada yang kurang lengkap jika ke Kota Pematangsiantar, bila belum membeli roti ini sebagai oleh-oleh pun disantap bersama keluarga.

Roti Ganda bisa dibeli di dua toko, yakni Jalan Sutomo dan Jalan Kartini, Kota Pematangsiantar.

Banyak dibeli pengunjung biasanya Roti Ganda oles selai srikaya. Selain rasa srikaya, ada juga Roti Ganda oles krim (mentega) putih dengan taburan meses coklat yang sedap. 

Untuk ukuran, penjual Roti Ganda menawarkan beberapa ukuran dengan variasi harga berbeda yang masih ekonomis. 

Roti Ganda oles biasanya dibagi (dipotong) secara vertikal. Bukan hanya roti olesnya, banyak pembeli juga memborong selai srikaya nan sedap dalam bentuk kiloan. 

Selai srikaya nantinya dapat dinikmati bersama roti tawar gandum biasa yang sering dijual juga di toko-toko biasa.

3. Kue Lampet

Ini merupakan jajanan tradisional khas Batak sebetulnya. Kue ini biasanya dibentuk menyerupai limas dan dibungkus daun pisang.

Proses pembuatannya tidak begitu rumit, dimulai dari tepung beras, kelapa parut yang tidak terlalu tua, dan dicampur.

Kue Lampet. (Foto: Ist)

Menyusul parutan gula aren atau gula merah, dan air secukupnya. Setelah merata seluruh adonan, kemudian dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus hingga matang.

Proses pembuatan kue ini hampir mirip dengan pembuatan kue ombus-ombus di Siborongborong, Tapanuli Utara.

Menemukan Kue Lampet, biasanya pagi hari. Banyak ibu-ibu penjual berjalan kaki membawa kukusan berisi lampet di atas kepala, masuk ke luar lorong.

"Lappet, lappet,lappet.." begitu selalu ibu-ibu ini bersuara menjajakan camilan khas nan nikmat ini. 

4. Gorengan

Gorengan ini bisa berupa pisang goreng atau ubi goreng. Bahannya tentu pisang dan ubi dicampur tepung dan digoreng di kuali panas.

Pisang Goreng. (Foto: Ist)

Nikmatnya, saat baru matang diangkat dari kuali dan disajikan untuk disantap pada sore hari teman kopi. 

Menemukan gorengan ini di Kota Pematangsiantar cukup banyak lokasinya. Salah satunya di depan Kedai Kopi Nainggolan Simpang 4, Jalan Gereja. 

Ada juga di seputaran Jalan Farel, Pasaribu, sekitar 50 meter sebelum RS Harapan, Pematangsiantar, dan banyak lagi. 

Pastinya, semua camilan itu mudah ditemukan dan nikmat dijadikan teman menyesap kopi dan ngobrol untuk pagi hari dan sore hari. Siantar memang menawarkan seribu nikmat di kedai kopi. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya