Jakarta - Perbaikan jalan rusak di sejumlah provinsi oleh pemerintah pusat disebut saat ini sudah mulai berjalan.
Hal ini diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan jalan tol ruas Bengkulu-Taba Penanjung di Gerbang Tol Bengkulu-Taba Penanjung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada Kamis, 20 Juli 2023.
“Di semua provinsi sekarang ini sudah dimulai perbaikannya, baik yang saya lihat kemarin sebelumnya di Lampung, di Jambi, di Sumut, dan di provinsi lain,” tandasnya.
Presiden Jokowi menargetkan, pengerjaan jalan rusak tersebut semua akan dimulai paling lambat pada akhir Juli 2023.
“Paling lambat insyaallah akhir bulan Juli ini semuanya sudah jalan,” kata Presiden.
Jokowi juga menyebut bahwa setiap provinsi pasti terdapat jalan dengan kondisi rusak.
Namun demikian, saat ini dia menekankan untuk melihat kemajuan jalan yang sudah mulai diperbaiki.
“Jalan rusak di semua provinsi itu ada, ini nanti yang akan kita lihat adalah jalan rusak yang sudah mulai kita perbaiki,” ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi pernah meninjau Lampung, Jambi, dan Sumatra Utara melihat langsung kondisi jalan rusak di sana.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjanji segera memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak di Lampung.
Sebagaimana disampaikan Jokowi usai meninjau sejumlah jalan yang rusak di Lampung, Jumat, 5 Juli 2023.
“Semangatnya adalah kita ingin memperbaiki jalan-jalan yang kita lihat baru saja tadi, baik jalan kabupaten, baik jalan provinsi, baik jalan kota yang rusak parah,” ujar Presiden.
Menurut Presiden, setiap ruas jalan memiliki penanggung jawabnya masing-masing, yaitu pemerintah pusat untuk jalan nasional, gubernur untuk jalan provinsi, dan bupati/wali kota untuk jalan kabupaten/kota.
BACA JUGA: Inspeksi ke Lampung, Presiden Joko Widodo Lintasi Jalan Rusak Sejauh 6 Kilometer
Meskipun demikian, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan mengambil alih perbaikan jalan di Lampung.
“Tetapi ini karena memang sudah lama ya akan diambil alih oleh pemerintah pusat,” imbuhnya.
Untuk memperbaiki infrastruktur jalan tersebut, Presiden menuturkan bahwa pada tahun ini pemerintah pusat akan secara khusus mengucurkan anggaran sebesar kurang lebih Rp 800 miliar untuk Lampung.
Biaya tersebut akan mencakup perbaikan 15 ruas jalan dan akan dimulai tahap pembangunannya pada bulan Juni setelah proses lelang dilakukan.
“Begitu saya lihat tadi, saya sudah perintahkan Pak Menteri PU untuk lelang, tapi juga nanti ada beberapa ruas yang menjadi tanggung jawabnya Pak Gubernur, ada yang tanggung jawabnya Bapak/Ibu Bupati yang ada di sini. Jangan semuanya pemerintah pusat,” jelasnya.
Jokowi meninjau langsung sejumlah jalan rusak di Lampung dengan menggunakan kendaraan kepresidenan.
Ruas jalan pertama yang ditinjau Presiden adalah Jalan Terusan Ryacudu di Lampung Selatan. Selain itu, Presiden juga meninjau Jalan Seputih Raman, Jalan Seputih Banyak, hingga Jalan Simpang Randu.
BACA JUGA: Viral, Pose Sejumlah Warga Simalungun di Jalan Rusak dan Berlumpur
Kemudian Jokowi meninjau ruas jalan rusak di Sumatra Utara, persisnya di Kabupaten Labuhanbatu Utara pada Rabu, 17 Mei 2023.
Jokowi menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur jalan yang terus digenjot oleh pemerintah adalah agar jalan-jalan produksi dan logistik tidak terganggu.
Karena jika jalur tersebut terganggu, maka berpotensi menaikkan ongkos logistik yang pada akhirnya bisa memicu kenaikan inflasi.
“Jangan sampai yang namanya jalur logistik, jalan-jalan produksi itu rusak parah, itu akan mengganggu dan akan menaikkan biaya logistik, menaikkan inflasi. Itu tujuan kita memperbaiki infrastruktur,” ujar Presiden dalam keterangannya di SMK Pertanian Pembangunan Negeri (PPN) 1 Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Presiden menyebut bahwa perbaikan infrastruktur jalan rusak yang berada di Provinsi Sumatra Utara akan segera dikerjakan oleh pemerintah.
Perbaikan tersebut tidak hanya untuk ruas Jalan Gunting Saga yang ditinjau langsung oleh Presiden, tetapi juga jalan di Asahan.
“Ya langsung dikerjakan, nanti insyaallah bulan Juli sudah mulai semuanya, dan tidak hanya di Labuhanbatu Utara, termasuk di Asahan karena identifikasi kita sudah komplit,” imbuhnya. []